“Tik-tok” Gerakan Cuci Tangan, Sampaikan Pesan Jatim Sehat

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim semakin intensif mengajak masyrakat lebih peduli terhadap prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghadapi wabah Covid-19. Kali ini, pesan itu disampaikan dengan cara unik yakni aksi tik-tok gerakan mencuci tangan.
Ribuan masyarakat tumpah ruah mengikuti aksi tersebut di sekitar area car free day Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (8/3). Tak ketinggalan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan jajaran Forkopimda, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono serta jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim turut dalam keseruan aksi tersebut. Menggosok-gosok telapak tangan, punggung kanan-kiri telapak, menggosok sela-sela jari, ibu jari, serta ujung jari. Semua gerakan dilakukan secara bersama-sama dan sangat kompak.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengungkapkan, Covid-19 atau Virus Corona telah menjadi perhatian dunia. Bahkan telah membuat Bank Dunia melakukan koreksi pertumbuhan ekonomi dunia di berbagai negara dan pemerintah juga melakukan koreksi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Para pakar juga melakukan koreksi pertunbuhan ekonomi regional hingga ada efek takut yang membuat panik bahkan sempat ada panic buying di Jakarta dan Surabaya,” tutur Khofifah.
Fenomena ini menurut Khofifah harus dijelaskan kepada masyrakat, sebenarnya corona virus itu apa dan cara penyebarannya seperti apa? Selanjutnya pencegahannya seperti apa? “Nah masyarakat jatim harus mendapat informasi yg cukup dan komperehensif,” tutur gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Menghadapi hal tersebut, Pemprov bersama seluruh elemen strategis di Jatim bersatu menyampaikan pesan Jatim Sehat agar masyarakat tidak panik. Aksi yang dikemas melalui tik-tok gerakan cuci tangan ini menurut Khofifah dapat menjadi pembelajaran tidak hanya bagi masyarakat Jatim. “Jika tiktok itu bisa diviralkan akan menjadi pembelajaran yang sangat baik bukan hanya untuk masyarakat Jatim tetapi untuk seluruh masyarakat yang mengakses dari Tik-Tok yang kita viralkan. Bagaimana cara mencuci tangan yang baik,” tutur mantan Menteri Sosial RI tersebut. Karena itu, lanjut dia, terimakasih kepada forkopimda Jatim mulai Kapolda Pangdam, Danlanud, Pangkoarmada yang telah bersatu untuk menyampaikan pesan Jatim Sehat.
Lebih lanjut Khofifah berharap, wabah Virus Corona ini jangan dianggap sebagai monster yang mengakibatkan efek takut berlebihan.Apa yang menjadi mitos dan apa yang menjadi fakta harus dipahami, salah satunya pencegahan mencuci tangan yang baik dan sempurna. “Berikutnya adalah menjaga berpikir yang sehat, pergaulan yang sehat dan pola-pola seperti ini menjadi satu kesatuan untuk pencegahan secara komperehensif,” kata dia.
Ketika masyarakat ketakutan, salah satu yang menjadi dampak adalah terjadinya panic buying seperti pada 2 Maret lalu. Saat itu, Khofifah langsung berkordinasi dengan Asprindo untuk memastikan bahwa bahan-bahan kebutuhan pokok dalam posisi yang aman.
Bahkan Disperindag juga sudah diminta untuk datang ke pabrik masker di Jatim. Ini juga karena panic buying yang kemudian ada aksi borong. Padahal, oleh dokter sudah disampaikan bahwa masker itu bukan untuk yang sehat tapi untuk yang sakit dan tenaga medis.
“Pada situasi itu maka tidak perlu memborong sehingga terjadi kelangkaan dan mahal. Rumus ekonominya seprti itu, sama seperti masyarakat untuk jangan memborong sembako,” tutur Khofifah.
Saat ini, Jatim telah memiliki 44 rumah sakit yang sudah memiliki ruang isolasi. 41 rujukan pertama dan tiga rujukan utama. “Jadi insyallah seluruh lini sudah melakukan langkah-lankgah antisipasi dengan tetap terkordinasi, bukan sendiri-sendiri,” kata dia.
Langkah bersama manghadapi Covid -19 juga tampak dalam pelaksanaan aksi Jatim Sehat. Hal itu ditandai dengan adanya both-both dari berbagai rumah sakit milik Pemprov, Angkatan Darat, Polda, Angkatan Laut maupun swasta. “Ini artinya, semua sama-sama ingin menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Jatim agar masing-masing memastikan diri melakukan cara hidup yang sehat,” pungkas Khofifah. (tam)

Tags: