Tiket Bocor, PT TWAW Tak Penuhi Target

6-FOTO KAKI cyn-2-1-Foto pengunjung TWAW saat antri membeli tiket masuk di   loket karcis 3Kab Malang, Bhirawa
Tempat rekreasi di wilayah Kabupaten Malang pada libur sekolah, Natal dan Tahun Baru, rata-rata telah memperoleh keuntungan besar dari penjualan hasil tiket masuk. Karena selama liburan tersebut  jumlah pengunjung meningkat dibanding hari biasa.
Namun, hal ini tidak sama yang dialami tempat rekreasi legenda, yakti Taman Wisata Air Wendit (TWAW) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab Malang) yang berada di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis Kabupate Malang. Sebab hal itu diduga terjadi kebocoran dalam penjualan tiket masuk. Sehingga berdampak target PAD sebesar Rp 3 miliar tak terpenuhi.
Hal ini dibenarkan, General Manager TWAW Kabupaten Malang Gunawan, Kamis (1/1), kepada wartawan, jika tempat wisata yang kita kelola terjadi kebocoran terkait pendapatan dari tiket masuk. Dan ini salah satunya disebabkan, masih banyak yang memasukkan pengunjung tanpa membeli tiket, yang dilakukan oleh oknum petugas Taman Rekreasi Air Wendit sendiri. “Selain itu, banyak tiket palsu yang dijual di luar loket resmi TWAW,” ungkapnya.
Ditegaskan, kebocoran dari pemasukan tiket hingga mencapai 40 persen. Dan untuk tahun 2014 lalu, pemasukkan dari hasil penjualan tiket hanya mencapai Rp 2 miliar, yang seharusnya pendapatan Rp 2,5 miliar, sehingga terjadi kebocoran sebesar Rp 500 juta. Saat itu, masih dikatakan Gunawan, dirinya pernah menemukan kasus terkait penjualan tiket, dari hasil perhitungan manual jumlah pengunjung sebanyak 1300 orang.
“Namun tiket yang terjual hanya 900 lembar. Sehingga 400 orang dipastikan masuk ke area rekreasi wendit tanpa menggunakan tiket atau masuk menggunakan tiket palsu. Ini yang menyebabkan kebocoran pendatapatan dari penjualan tiket masuk TWAW,” tuturnya.
Menurut Gunawan, modus yang digunakan para oknum tersebut, yakni beberapa pengunjung diklaim sebagai saudaranya, padahal pengunjung telah membeli tiket harganya lebih rendah dibanding harga resmi. Karena harga tiket masuk ke TWAW saat ini sebesar Rp 10.200 untuk dewasa, dan untuk anak-anak Rp 5.200 per orang.
Hal itu terjadi, terang dia, karena warga yang berada di sekitar TWAW menganggap jika tempat wisata ini menjadi sumber mata pencarian mereka. “Meski wisata legenda ini dikelola dengan secara professional, tetap tidak bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Karena terus menerus terjadi kebocoran terkait penjualan tiket masuk,” jelasnya.
Untuk menertibkan penjualan tiket dan menekan terjadi kebocoran, Gunawan menegaskan, dirinya akan menerapkan sistem tiket gelang sensor. Sehingga pengunjung yang masuk ke TWAW harus menggunakan gelang tersebut. Dan untuk menerapkan tiket dengan sistem gelang sensor, dirinya akan melakukan kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sementara, BRI sendiri sudah berpengalaman dalam mengelola tiket masuk dengan sistem sensor di salah satu tempat wisata di wilayah Kabupaten Kediri. [cyn]

Keterangan Foto : Pengunjung saat mengantre tiket masuk di loket taman rekreasi Wendit, di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. [cyn/Bhirawa]

Tags: