Tiket KA Turun, Cash Back Diberikan Setelah Perjalanan

Surabaya, Bhirawa
Penurunan tarif kereta api kelas ekonomi pada 1 April mendatang akan diikuti dengan pengembalian uang bagi pelanggan yang terlanjur memesan tiket dengan tarif lama. Namun demikian, tidak semua pelanggan bisa menerima pengembalian uang tersebut.
Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VIII Sri Winarno mengatakan, cash back akan diberikan bagi pelanggan yang telah melakukan perjalanan. Dari stasiun awal, pengguna jasa kereta api akan menjalani pemeriksaan dan akan mendapat cash back saat pelanggan tiba di stasiun tujuan. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah tarif beli dan diskon yang akan diberikan. Jika tarif dalam tiket masih tertera dengan harga lama, maka petugas akan membubuhkan stempel yang berisi tarif baru setelah diskon.
“Biaya perjalanan itu dihitung setelah seseorang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat tujuan. Kalau tidak melakukan perjalanan, alias batal, ya tidak ada cash back,” tutur Sri saat dihubungi, Rabu (12/3).
Meski tarif mengalami penurunan, pihak PT KAI berjanji tidak akan mengurangi layanannya terhadap masyarakat. Sebab, penurunan ini sejatinya karena ada subsidi yang diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat. “Jadi tidak ada pengaruhnya dengan pelayanan. Kita justru akan tingkatkan terus pelayanan itu,” ungkap dia.
Apakah semua kereta api akan mendapat subsidi? Sri mengaku hanya tiga jenis kereta api yang mendapat subsidi. Diantaranya ialah kereta api jarak dekat, kereta api lokal dan kereta api ekonomi. Subsidi yang diberikan untuk ketiga jenis kereta api ini diharapkan dapat menarik sebanyak mungkin minat masyarakat terhadap moda transportasi missal ini. Harapannya jika itu berhasil, kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi juga dapat trerkontrol.
“Saat ini satu-satunya moda transportasi massal kan hanya kereta api. Jadi kita upayakan semaksimal mungkin agar masyarakat mau menggunakan ini,” ungkap dia.
Untuk diketahui,  PT Kereta Api  Indonesia akan menurunkan harga tiket kereta api kelas ekonomi jarak jauh, jarak sedang, dan lokal mulai 1 April 2014 hingga 50 persen. Menurut juru bicara PT Kereta Api Sugeng Priyono, harga tiket turun setelah perseroan menerima dana subsidi (public service obligation/ PSO) sebesar Rp 1,22 triliun pada 2014. “Lebih besar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 682 miliar,” kata dia kepada Tempo.
Penurunan harga tiket  dilakukan pada hampir seluruh Daerah Operasi di Jawa dan Sumatera. Penurunan harga tiket berkisar antara 20 hingga 50 persen, bergantung pada rute dan jarak tempuh kereta tersebut. Salah satu yang mendapat diskon paling besar adalah tiket kereta Logawa rute Purwokerto-Jember, dari Rp 100 ribu menjadi Rp 50 ribu.
Setelah harga diskon berlaku, manajemen PT Kereta Api akan mengembalikan sebagian uang (cash back) pelanggan yang memesan tiket sebelum kebijakan ini diterapkan. Cash back ini berlaku bagi penumpang yang telah memesan tiket untuk keberangkatan 1 April 2014 hingga hari-hari setelahnya. “Selisih yang akan diganti sebesar tarif komersial di luar bea pesan dikurangi nilai tarif baru,” katanya.
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengapresiasi kebijakan ini seraya meminta manajemen PT Kereta Api untuk meningkatkan pelayanannya. “Jangan sampai penurunan harga akibat subsidi ini menjadi alasan bagi operator untuk melayani seenaknya,” katanya.
Peningkatan pelayanan, kata Sudaryatmo, seharusnya bisa diukur. Manajemen PT Kereta Api, kata dia, bisa memberi batasan toleransi gangguan dalam waktu tiga bulan. Selain itu, perseroan wajib mengukur ketepatan waktu tiba dan berangkat. “Sehingga bisa diukur perbaikan layanannya,” ujarnya. [tam.wil]

Tags: