Tiket Pesawat Arus Balik Jember – Surabaya Ludes

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jember, Bhirawa
Tiket pesawat Garuda Indonesia untuk arus balik lebaran 2014 dengan rute Jember-Surabaya sudah terjual habis sejak 31 Juli 2014 hingga Senin (4/8), sehingga para pemudik memadati Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember.
“Animo masyarakat untuk menggunakan pesawat selama arus balik lebaran dari Jember menuju Surabaya cukup tinggi, bahkan selama beberapa hari terakhir tiket sudah ludes dipesan penumpang jauh-jauh hari,” kata Manajer Area PT Garuda Indonesia Wilayah Jember Budi Prihantono, Minggu (3/8).
Selama arus mudik dan balik lebaran 2014, lanjut dia, penerbangan rute Jember-Surabaya (PP) atau sebaliknya tidak mengalami keterlambatan (delay) karena pihaknya berusaha tepat waktu untuk jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat jenis ATR-72 600 berkapasitas 70 penumpang. “Kepadatan penumpang di Bandara Notohadinegoro terlihat ramai pada arus balik lebaran dibandingkan arus mudik,” tuturnya.
Kendati demikian, lanjut dia, masih ada penumpang yang terbang dari Surabaya-Jember selama arus balik lebaran 2014 dan pada Minggu ini tercatat sebanyak 38 penumpang, sedangkan untuk rute Jember-Surabaya sudah penuh.
Pemesanan tiket maskapai berpelat merah itu tidak hanya ramai pada saat lebaran, namun banyak calon penumpang yang sudah memesan tiket menjelang agenda Jember Fashion Carnaval 2014 di Kabupaten Jember.
“Jumlah penumpang yang sudah memesan tiket pesawat dari Surabaya menuju Jember pada 21 Agustus 2014 tercatat sebanyak 47 orang, bahkan ada beberapa penumpang asal mancanegara yang sudah pesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya,” katanya.
Maskapai Garuda Indonesia membuka penerbangan perdana komersil rute Jember-Surabaya pada 16 Juli 2014 dengan menggunakan pesawat jenis ATR-72 600 berkapasitas 70 penumpang, dan penerbangan perdana tersebut sekaligus menandai beroperasinya Bandara Notohadinegoro Jember yang sempat terbengkalai beberapa tahun.
Dari Banyuwangi dilaporkan, satu hari sebelum masuk kerja pasca lebaran 1435 H, arus balik dari Pulau Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi terpantau padat, Minggu  (3/8). Ratusan kendaraan pribadi, baik roda dua dan empat, nampak antre di area parkir pelabuhan. PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ketapang memprediksi sekitar 300 ribu penumpang melintasi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju ke Gilimanuk.
Manajer Operasional PT ASDP Ketapang, Saharudin Kotto, menuturkan jumlah penumpang itu minus penumpang roda dua dan empat yang tercatat belum balik ke Pulau Dewata.  Saat arus balik ini, pihaknya mencatat lebih dari 70 ribu kendaraan roda dua dan 24 ribu kendaraan roda empat belum kembali menyeberangi Pelabuhan Ketapang.  Sebanyak 23 unit kapal terdiri atas 16 KMP dan 7 LCT disiapkan untuk mengangkut ratusan ribu orang itu menuju ke Pulau Dewata. “Ada 23 kapal berlayar hari ini (Minggu), kami akan tambah bila diperlukan karena prediksi puncak arus balik memang terjadi Minggu ini,” ujarnya.
Lantaran antrean mengular panjang, ASDP Ketapang mendirikan tenda untuk kenyamanan para pemudik yang rela mengantre di area parkir sebelum masuk ke ferry penyeberangan.

Tarif Bus Melambung
Memanfaatkan momen lebaran, para kondektur bus di Terminal Purbaya Kota Madiun  menaikkan tarif hingga belasan persen. Pasalnya, tarif armada bus selama masa angkutan lebaran, kondektur menaikkan tarif hingga 15 persen dibanding hari normal. Kenaikan tarif ini sudah terjadi  sejak H-7 hingga H+7 lebaran atau 21 Juli dan diperkirakan hingga 5 Agustus 2014.
Menurut Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Purboyo Madiun, Hari Suhardono, naiknya tarif armada bus pada momen lebaran sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Meski terjadi kenaikan tarif, namun perusahaan otobus diminta tidak memberlakukan tarif di atas batas kewajaran.
“Naiknya tarif bus salah satunya dipicu karena keterlambatan bus masuk terminal akibat kemacetan di daerah Wilangan Nganjuk hingga Saradan Kabupaten Madiun,”kata Hari Suhardono, kepada wartawan, Minggu (3/8).
Di sisi lain, volume masyarakat yang melakukan perjalanan pada arus balik cukup tinggi. Terutama dari Madiun menuju kota-kota besar seperti, Surabaya, Jakarta, Malang maupun Jogjakarta.
Sementara itu, masih terkait arus balik, PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara serentak telah membuka pemesanan tiket untuk dua rangkaian Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) kelas ekonomi, sejak 30 Juli 2014.
Dua KA tersebut yakni KA Madiun Jaya (Manja) tujuan Madiun-Jogjakarta PP dan KA Arjuna tujuan Madiun-Surabaya PP yang bisa dipesan H-7 sebelum keberangkatan.
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto, mengatakan, dengan dibukanya penjuaan tiket untuk dua KRDI tersebut, minat masyarakat menggunakan jasa kereta api untuk keperluan arus balik lebaran cukup tinggi. Sedangkan untuk penjualan tiket KA Arjuna telah diberlakukan sejak 30 Juli dan KA Madiun Jaya baru dibuka 31 Juli 2014. “Kita izin penjualan tiket itu juga baru. Artinya baru bisa menjual  30 Juli kemarin untuk KA Arjuna dan 31 Juli untuk KA Manja. Kalau untuk peminat di dua KRDI ini, perkiraan kami dua hingga tiga hari kedepan sudah habis terjual. Kalau harga tiket, baik jarak dekat maupun jauh, normal seperti hari biasa,” terang Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto, kepada wartawan, Minggu (3/8).
Meski ada peningkatan volume penumpang kereta api,  sejauh ini PT KAI Daop 7 Madiun belum menerima laporan adanya tindak kriminalitas selama masa angkutan lebaran. Selain adanya penjagaan ketat oleh petugas kereta api, juga ada pengamanan terpadu dari aparat kepolisian maupun anggota marinir. [efi.mb5.dar]

Tags: