Tim Arkeolog BPCB Jatim Kaji Zonasi Situs Candi Jabung

Pekerja menggali tanah di sekitar Candi Jabung.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mengkaji zonasi situs Candi Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Dari hasil sementara, diketahui jika luas area Candi Jabung ini melebihi luas yang selama ini telah dipagar.
Kajian zonasi atau batas situs Candi Jabung ini dilakukan dengan menggali sejumlah titik. Termasuk, tiga titik sudut candi yang ada di batas zonasi candi yang tercatat sebagai benda cagar budaya sejak 1998 itu.
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugrogo, Rabu (9/8) mengatakan, dirinya bersama enam temannya sesama arkeolog melakukan kajian zonasi Candi Jabung sejak bulan Juli lalu.
Sebab, candi ini masuk daftar cagar budaya nasional dengan nomor registrasi 177/M1998. Kemudian, diperbaharui dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2016 dengan nomor registrasi 205/M2016.
Menurut Wicaksono, salah satu kajian zonasi untuk mengetahui rekonstruksi dari aspek keluasan situs cagar budaya. Juga menetapkan batas luas cagar benda budaya. Di candi ini, sejauh ini pihaknya telah melakukan penggalian di 18 titik.
“Kami mencari batas-batas ruang situs cagar budaya Candi Jabung. Kami juga memetakan, jika batas itu di lahan masyarakat atau jalan, akan kami analisis sejauh mana kondisi itu mengancam situs cagar budaya,” jelasnya.
Dari hasil sementara diketahui halaman Candi Jabung lebih luas dibanding batas yang dipagar saat ini. Sejauh ini, pagar batas Candi Jabung hanya sekitar sekitar 2,2 hektare. “Ternyata, luas aslinya situs Candi Jabung lebih luas dari lahan konservasi situs Candi Jabung saat ini. Berapa luas aslinya, masih kami hitung,” ujarnya.
Candi Jabung yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, adalah salah satu destinasi wisata tak pernah surut dari pengunjung sampai saat ini.
Candi Jabung dibangun pada tahun 1354 Masehi, pada masa kebesaran Kerajaan Majapahit. Dalam kitab Nagara Kertagama, Candi Jabung di kunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 Masehi. Berdasarkan dari kitab Pararaton, Candi ini diperkirakan dibangun untuk tempat pemakaman Bhra Gundul salah seorang keluarga raja.
Situs Candi Jabung terdiri dari dua bangunan yang terdiri atas satu bangunan utama dan satu bangunan yg lebih kecil. Yang menarik adalah material bangunan candi yang berupa batu bata merah berkualitas tinggi yang kemudian diukir dalam bentuk relief. Struktur bangunan candi yang hanya dari bata merah ini mampu bertahan ratusan tahun, paparnya.
Candi utama ini terbuat dari batu merah dengan ukuran panjang 13,11 meter, lebar 9,58 meter dan tinggi 15,58 meter. Ditinjau dari sudut arsitektur Candi Jabung sangat menarik, karena bagian tubuhnya berbentuk bulat (silinder) yang berdiri di atas bagian kaki candi bertingkat tiga berbentuk persegi. Sedangkan bagian atapnya berbentuk stupa. Letak pintu bilik candi berada di sebelah barat, maka Candi Jabung menghadap ke barat.
“Di sebelah barat daya halaman candi utama, terdapat bangunan candi yang lebih kecil. Fungsinya sebagai pelengkap bangunan induk Candi Jabung. Candi ini juga terbuat dari bahan batu bata merah. Bangunan candi tersebut berukuran tiap-tiap sisi 2.55 meter dan tinggi enam meter,” tuturnya.
Pengunjung tidak boleh untuk naik dan masuk ke bangunan candi. Demi alasan agar candi tidak cepat rusak. Di sekitar Candi Jabung banyak sekali dijumpai pohon maja dengan buahnya yang berwarna hijau, berukuran sebesar melon, dan rasanya yang pahit. Jadi teringat asal-usul dan arti nama Majapahit, yaitu buah maja yang pahit.
Di lokasi Candi Jabung, pengunjung bisa mengetahui sejarah seluk beluk Candi Jabung dari informasi yang terpampang di papan informasi di depan candi.
Dijelaskan bahwa pada 1978, kondisi Candi tampak tak terurus, seluruh bangunan ditumbuhi pohon dan rumput liar. Baru pada 1980, Pemkab Probolinggo melakukan pemugaran untuk merenovasi dan menggantikan bagian yang rusak. Baru pada tahun 1987 setelah pemugaran selesai, Candi Jabung sudah bisa dinikmati wisatawan, tambahnya.(Wap)

Tags: