Tim Dokter RSUD Tongas Probolinggo Periksa Bayi Kembar Siam

Bayi kembar siam usai diperiksa tim dokter RSUD Tongas.

(Usia 3 Bulan Kondisnya Semakin Stabil) 

Probolinggo, Bhirawa
Tim dokter dan perawat RSUD Tongas, melakukan kunjungan sekaligus pemeriksaan kesehatan bayi kembar siam Asmaul Husna asal Desa Boto Kecamatan Lumbang. Kunjungan ini dilakukan tepat pada usia 3 bulan kelahiran bayi kembar siam tersebut. Dalam kunjungan yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Tongas dr. M. Asjroel Sjakrie tersebut, pihak orang tua bayi kembar siam mendapatkan penjelasan dari 2 (dua) orang dokter spesialis anak RSUD Tongas dr Vonny dan dr Catur Prangga.
Tidak hanya sekedar melakukan kunjungan dan pemeriksaan terhadap bayi kembar siam tersebut, pada kesempatan tersebut RSUD Tongas juga menyerahkan bingkisan untuk keluarga bayi kembar siam.
Plt Direktur RSUD Tongas dr. M. Asjroel Sjakrie, Sabtu 14/7 mengaku sangat bersyukur karena dalam usia 3 bulan ini, bayi kembar siam ini tetap kondisinya sehat. Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim dokter kembar siam RSUD Tongas dan dukungan dari Camat Lumbang, Kepala Desa Boto dan Kepala Puskesmas Lumbang, bidan desa maupun perawat yang bahu membahu berupaya memberikan segala kebutuhan materi maupun layanan kepada bayi kembar siam tersebut.
“Semoga dengan niat yang ikhlas dan semangat yang tinggi dalam penanganan bayi kembar siam ini, kita senantiasa diberikan kebaikan oleh Allah SWT yang luar biasa dengan bertambah baiknya bayi sehingga menjadi anak-anak yang sehat seperti lainnya,” harapnya.
Menurut Asjroel, kunjungannya di kediaman bayi kembar siam ini bertujuan untuk memeriksa secara langsung yang secara kebetulan bersamaan dengan 3 bulan kelahirannya. Dimana bayi kembar siam ini lahir pada 10 April 2018.
“Melalui kunjungan ini harapan ke depan bayi kembar siam ini tetap sehat, tumbuh fisik maupun kejiwaannya seperti anak-anak yang lain seusianya. Apalagi sudah diputuskan oleh tim dokter dari RSUD dr Soetomo Surabaya bahwa bayi kembar siam ini tidak bisa dipisahkan,” terangnya.
Asjroel menambahkan bahwa kejadian bayi kembar siam asal Desa Boto Kecamatan Lumbang ini sudah diputuskan oleh tim dokter dari RSUD dr. Soetomo Surabaya masuk dalam kembar siam inseparable dan tidak mungkin bisa dipisahkan. “Kejadian ini memang jarang sekali terjadi di Kabupaten Probolinggo. Kembar siam ini berasal dari satu sel telur,” tegasnya.
Bayi kembar siam ini lahir pada Selasa (10/4/2018) lalu sekitar pukul 15.15 WIB melalui operasi caesar di RSUD Tongas. Bayi ini lahir dengan kondisi conjoined twin parapagus atau dempet perut dan dada serta hanya memiliki sepasang kaki. Saat dilahirkan bayi yang berjenis kelamin perempuan ini memiliki berat badan 4,2 kg dan panjang dada hingga kaki 37 cm, tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan dr. Asjrol, sejak awal kelahiran tim dokter kembar siam RSU dr Soetomo menyatakan tidak ada operasi pemisahan tubuh bayi kembar siam ini. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, bayi kembar siam ini diketahui memiliki dua jantung. Namun jantung salah satu bayi berlubang sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal.
Jika dipaksa untuk dipisahkan, maka akan berbahaya. Apalagi jika salah satu jantung bayinya lemah akan terjadi imbas bayi lainnya. “Sementara untuk sel pembuluh darah, saling menopang antara jantung keduanya, ungkap salah satu dokter kembar siam RSU dr Soetomo, dr Agus Harianto SpA(K) kala itu.
Atas perintah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Shodiq Tjahjono, pihaknya bersama dengan rumah sakit akan merawat bayi kembar ini dengan baik, bahkan tanpa batasan waktu. “Sampai kondisi bayi ini benar-benar stabil,” tegasnya.
Bahkan terkait dengan biaya perawatan, bayi ini tidak akan dikenakan biaya atau gratis. Bayi ini dirawat intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Tongas, sampai diserahkan kepada orang tuanya, karena sudah stabil dan sehat, tambah dr. Asjrol.(Wap).

 

Tags: