Tim Forensik Polda Jatim Bantu Identifikasi Korban Lion Air JT-610

Kombes Pol dr Budi Heryadi

Polda Jatim, Bhirawa
Kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjungpakis, Karawang, Senin (29/10) direspon cepat berbagai pihak. Salah satunya Polda Jatim mengirim empat tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk membantu identifikasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Dua tim menuju Jakarta, dan dua lagi ke Jawa Timur.
“Kita mengirimkan tim laboratorium forensik. Karena ada tiga warga Jatim, yang ini kita perbantukan ke rumah sakit Polri dalam rangka membantu mengidentifikasi, yang sudah berangkat tadi pagi,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Selasa (30/10).
Senada dengan Kabid Humas Polda Jatim, Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Budi Heryadi menambahkan, ada sebanyak 12 orang anggota tim yang diperbantukan dalam proses identifikasi. Selain dua tim berangkat ke Jakarta, dua tim lainnya fokus identifikasi di Surabaya, Blitar dan Madiun. Tim ini untuk proses ante mortem atau identifikasi data diri korban saat masih hidup.
“Dari Jatim sementara ini kita mengirimkan dua tim, satu di Surabaya, satu tim lagi ke Madiun dan ke Blitar untuk memeriksa ante mortem,” tambah Kombes Pol dr Budi Heryadi.
Tim yang berada di Jatim, sambung Budi, khusus mengambil sampel DNA keluarganya, hingga mencocokkan data riwayat korban saat masih hidup. Sementara tim yang Jakarta lebih ke post mortem atau data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal.
“Untuk ante mortem ini mengidentifikasi riwayat korban selama masih hidup. Kemudian juga data dari pengambilan sampel DNA dari orang tua untuk mencocokkan dengan yang ke Jakarta, yakni memgambil post mortem,” ucapnya.
Masih kata Budi, tim ada yang berangkat pada Senin (29/10) malam dan ada yang berangkat tadi pagi (kemarin). Jumlah tim ada yang sekitar dua orang, sedangkan yang di Blitar ada tiga orang. Sementara di Madiun ada lima orang. Totalnya ada 12 tim identifikasi yang diperbantukan ke Jakarta dan di wilayah Jawa Timur. “Nantinya kita akan satukan pengambilan data ante mortem dan post mortem ini,” pungkasnya. [bed]

Tags: