Tim Gabungan Amankan Makanan Kedaluwarsa di Mal Kota Batu

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso (baju batik merah) saat memimpin sidak mamin ke Pasar Besar dan sejumlah mal di Kota Batu, Selasa (5/6).

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota Batu berupaya memberikan keamanan kepada warganya dari peredaran makanan berbahaya. Karena itu melalui Tim Gabungan yang terdiri Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Satgas Pangan, Diskumdag menggandeng Polres Batu untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pertokoan dan pasar, Selasa (5/6). Hasilnya, ditemukan beberapa makanan expired atau kedaluwarsa yang masih dijual dan berada di etalase.
Sidak makanan dan minuman kemarin dipimpin langsung Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso. Beberapa lokasi menjadi target operasi. Di antaranya, pertokoan dan bedak di Pasar Besar Batu, Hypermart di Lippo Plaza, dan Dedua Mall. Beberapa makanan beku terdeteksi telah melebihi masa kedaluwarsa. Salah satunya roti sepan yang tertera batas kedaluwarsanya pada Januari lalu.
Namun tim menilai bahwa temuan tersebut masih dapat ditolerir. Artinya, adanya makanan kadaluwarsa tersebut bukan sebuah kesengajaan dari pihak pengusaha. “Hal ini mungkin akibat kelalaian saja, mungkin pihak pengelola lalai saat melakukan retur barang untuk diganti dengan yang baru,” ujar Punjul Santoso saat ditemui di Lippo Plaza.
Selain itu tim juga menemukan beberapa jenis makanan beku lain yang melebihi batas kedaluwarsa, serta ada juga produk bumbu masakan tidak ada keterangan kedaluwarsa. Dan semua barang kadaluwarsa tersebut langsung diamankan oleh Petugas.
Kemudian Tim juga mengecek bungkusan parcel Lebaran yang mulai banyak dijual di etalase mall. Satu persatu diamati batas kedaluwarsanya. “Parcel Lebaran biasanya rawan dan sering disisipi dengan barang kadaluwarsa. Tadi kita juga bersama Polisi telah memeriksanya dan hasilnya aman,” tambah Punjul.
Sementara dalam sidak ke Pasar Besar, Tim lebih fokus memantau ketersediaan dan harga sembilan bahan pokok (sembako). Beberapa harga sembako terlihat naik seperti beras, telur, dan daging. Namun Tim menilai kenaikan tersebut masih berada di ambang kewajaran.
“Untuk harga telur di Pasar Besar, ada yang menjual Rp 20.000, Rp21.000, dan ada juga yang Rp 22.000. Mungkin perbedaan ini akibat pedagang ada yang mendapatkan harga sedikit mahal saat kulakan sehingga saat menjualnya pun sedikit lebih mahal,” jelas Punjul.
Adapun kondisi daging yang dijual di Pasar Besar, yaitu daging sapi dan daging ayam juga terpantau sehat. Artinya kondisi daging tersebut layak untuk dikonsumsi. [nas]

Tags: