Tim Gabungan BPBD Tuban Simulasi Tanggap Bencana

Simulais-JOB-PPEJ [hud/bhirawa]

Simulais-JOB-PPEJ [hud/bhirawa]

Tuban, Bhirawa.
Banyak indsutri berat dikabupaten Tuban, serta meguna mengatisiapasi terjadinya situasi darurat akibat kegagalan teknologi industri, membuat Badan Penangulangan Bencana (BPBD) Kabupaten setempat adakan simulasi tanggap bencana.
Dalam simulai di Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel Tuban mekarin lusa (5/5) yang diikuti 200 warga dan didukung oleh aparat TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Tuban ini juga mengendeng Joint Operating Bodi Pertamina–Petrochina East Java (JOB PPEJ) yangh merupakan salah satu perusahan mengesploitasi miyak bumi wali Tuban.
“Meski semua berharap tidak terjadi bencana, tetapi kita tidak pernah tahu kapan bencana datang. Karena itu latihan penanganan bencana sangatlah penting agar warga tahu apa yang harus dilakukan saat keadaan darurat datang,” Kata Wabub Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussain, M.Si. (6/5)
Dari pantaun Bhirawa, begitu mengetahui ada kebocoran gas, mobil ambulans JOB PPEJ langsung memberi pengumuman di pemukiman warga. Setelah mendengar pengumuman, warga langsung berkumpul di lapangan terbuka di depan Masjid sebagai salah satu titik aman di desa tersebut.
Kemudian warga diberikan mendapat masker penutup hidung. Sekitar 30 menit kemudian, empat unit truk milik Kodim, Satpol PP Tuban, dan dua truk milik warga datang untuk mengevakuasi warga yang terdampak kebocoran gas.
Setelah semua warga naik ke atas truk, tim evakuasi membawa mereka menuju titik aman selanjutnya, yaitu Lapangan Losari yang berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi eksplorasi dan eksploitasi PAD C JOB PPEJ.
“Ini antisipasi yang bagus. Sebelum proses pengeboran sudah dilakukan latihan bagaimana menghadapi kondisi darurat akibat kegagalan teknologi industri dan kami memberikan apresiasi pada BPBD dan JOB,” tegas Noor Nahar.
Wabup juga menambahkan, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas mesti didukung semua pihak, termasuk warga di sekitar lokasi sumur. Menurutnya, peningkatan produksi migas harus digenjot dari tahun ke tahun mengingat trend kebutuhan dan permintaan migas terus meningkat.
“Ini indusri strategis yang sangat penting dalam menopang ketahanan energi nasional. Karena itu kegiatan seperti ini layak kita dukung, termasuk menambah kesiapan mereka dalam menghadapi situasi darurat akibat kegagalan teknologi industri,” katanya.
Sementara itu, Field Admin Superintendent (FAS) JOB PPEJ, Akbar Pradima, saat dikonfirmasi menjelaskan, dibawah arahan SKK Migas Jabanusa pihak JOB PPEJ memperhatikan dan mengimplementasikan ketentuan HSE (health, safety, dan environment) secara konsisten.
“Pemahaman terhadap arti penting keselamatan, khususnya warga di daerah penunjang operasi, menjadi salah satu prioritas kami. Karena itu kerja sama, dukungan, dan partisipasi dari warga sangat penting. Prosedur tanggap darurat di lokasi pertambangan migas membutuhkan keterlibatan langsung warga, khususnya yang berada di lokasi sumur,” kata Akbar Pradima
Selain Wakil Bupati Noor Nahar Husain, hadir pada simulasi Kapolres Tuban AKBP Guruh Arif Darmawan, Dandim Tuban Letkol Kav Rahyanto Edy Yunianto, Kasdim Tuban Mayor Tri Djoko, dan Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono. (hud)

Tags: