Tim Geologi dan BPLS Datangi TKP Tanah Ambles di Pasuruan

21-retakan-tanah-proyek-tol-prong-gempol1Pasuruan, Bhirawa
Penyebab amblesnya tanah yang mengakibatkan 22 rumah di sekitar tol Gempol-Porong tersebut rusak hingga kini belum diketahui secara pasti.   Untuk mengetahui hal ini, pelaksana proyek tol, PT Waskita Karya mendatangkan dua anggota tim geologi yang menjadi konsultan Jasa Marga ke lokasi proyek tol Gempol-Porong, Kabupaten Pasuruan, Kamis (20/3).
“Kami memang mendatangkan dua orang tim ahli geologi yang berasal dari ITS dan juga dari Jasa Marga. Kedatangan mereka itu untuk melakukan penelitian terhadap penyebab amblesnya tanah tersebut,”ujar Pimpro Tol Gempol-Porong Christanto Priambodo kepada sejumlah media.
Seperti diberitakan Bhirawa kemarin, sebanyak 22 rumah warga di RT 01, RW 09 Dusun Pathuk, Desa / Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan mengalami kerusakan. Diduga  akibat terdampak proyek pembangunan tol Porong-Gempol yang ambles. Lokasi tanah yang rusak itu berjarak beberapa meter dari lokasi proyek.  Kondisi amblesnya tanah tersebut cukup parah. Bahkan, di beberapa lokasi, tanah yang ambles itu mencapai kedalaman hingga sekitar 30-40 cm. Rusaknya rumah warga itu bermula setelah dimulainya penimbunan tanah pada proyek tol yang dipadatkan.
Lebih lanjut Christanto mengatakan, ada kemungkinan penyebab amblesnya itu dikarenakan karena gejala alam lantaran struktur tanah yang bersifat lunak tidak seragam, dan juga ditambah hujan. Kondisi itulah yang menambah beban tanah tersebut, hingga pada akhirnya menjadi ambles dengan kedalaman sekitar 1,5- 3 meter.
Kendati demikian ia mengatakan kalau apa yang disampaikannya itu hanyalah bersifat kemungkinan saja, jadi belum secara pastinya. “Karena untuk hasil penelitian yang dilakukan oleh para tim ahli geologi itu baru akan diumumkan pada minggu depan, sebab saat ini masih dilakukan uji laboratorium,”imbuhnya.
Namun diakuinya, sebelum terjadi pergeseran tanah pihaknya  sedang melakukan penimbunan dan tiba-tiba terjadi penururunan tanah hingga sedalam 3 meter di sisi barat proyek. Sehingga menyebabkan pergeseran tanah, hingga menyebabkan dinding penahan dan rumah-rumah warga di sekitar mengalami keretakan.
Mustoliq, salah satu warga setempat menyebutkan, kalau kedatangan dua anggota tim geologi tersebut, untuk meneliti pergeseran tanah yang ada di Dusun Pathuk, Desa / Kecamatan Gempol, kabupaten setempat. Bahkan tim geologi yang dipimpin oleh Amin Widodo itu juga mengambil sampel tanah dan bebatuan yang di ada di sekitar lokasi rumah warga yang rusak tersebut. “Mereka juga mengambil foto lokasi dari atas menggunakan helicam,”imbuhnya.
Selain tim geologi, kemarin juga datang dua orang dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Akan tetapi, saat sejumlah wartawan hendak mengonfirmasi terkait apa yang akan dilakukannya di tempat tersebut, keduanya justru enggan memberikan komentar. “Saya nggak mau memberikan keterangan apa-apa. Ini di luar wilayah kerja saya,”ucap Deputi Bidang Operasional BPLS Moch Sofyan Hadi.  [hil]

Tags: