Setiajit SH, MM
Pemprov Jatim, Bhirawa
Tim independen dari KemenPANRB telah melangsungkan penilaian di lapangan terkait program unggulan milik Disnakertrans Jatim, yaitu Simpadu (Sarana Informasi dan Pelayanan Terpadu) PMI (Pekerja Migran Indonesia). Sebelumnya, inovasi ini masuk dalam top 40 pelayanan publik.
Dalam kesempatan ini, Kepala Disnakertrans Jatim Setiajit SH, MM berharap program Simpadu PMI bisa menjadi juara nasional inovasi terbaik. “Semoga kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik,” ujarnya, Kamis (30/8).
Untuk diketahui layanan inovasi Simpadu PMI ini merupakan layanan unggulan kreatif dan inovatif dari Disnakertrans Jatim dengan memberikan solusi permasalahan pelayanan penempatan dan perlindungan PMI dalam satu tempat.
Layanan Simpadu PMI juga termasuk layanan yang unik, karena dari 23 unit lembaga pelayanan khusus pekerja migran, satu-satunya di Indonesia yang memiliki layanan terpadu yang berisi layanan informasi kerja, sertifikasi kompetensi, layanan dokumen perizinan satu atap dengan 7 instansi utama dan 2 instansi pendukung.
Langkah kunci untuk menjaga kualitas layanan inovasi Simpadu PMI, lanjut Setiajit, dilakukan melalui menerapkan pada motto budaya kerja (mudah, aman dan terlindungi), menjaga spirit dan komitmen untuk memberikan layanan sepenuh hati, terus memperbaiki diri untuk memenuhi harapan pelanggan.
Aplikasi layanan Simpadu PMI telah diluncurkan Disnakertrans jatim melalui UPT P3TKI pada 19 Februari 2018. Inovasi ini satu dari beberapa sarana dan ruang yang sedang didesain sebagai program jangka panjang sebagai Program Teras Layanan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) di Jatim.
Sebelumnya, Setiajit mengatakan, layanan ini bertujuan menyebarkan dan mendorong peningkatan PMI asal Jatim pada jabatan formal. Diharapkan pada 2018 ini jumlahnya mencapai 30% dari total penempatan PMI Jatim.
Aplikasi ini juga untuk mengantisipasi dilaksanakannya UU 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI yang mengamanatkan pelayanan dan perlindungan yang optimal. [rac]
