Tim LPPM IPB Sosialisasi Peternakan ke Bojonegoro

Bupati Bojonegoro Anna Mua’wanah menerima audiensi dari tim LPPM SPR (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah pertenakan rakyat ) Institut Pertanian Bogor.

Bojonegoro, Bhirawa
Bupati Bojonegoro Anna Mua’wanah menerima audiensi dari tim LPPM SPR (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah pertenakan rakyat ) Institut Pertanian Bogor di Produktive room, pemkab Bojonegoro, Kamis (1/11) kemarin.
Dalam kunjungannya ini LPPM IPB memberikan sosialisasi sekolah peternakan rakyat dengan Bupati Bojonegoro dan rintisan kerjasama klinik pertanian nusantara program pengabdian kepada masyarakat LPPM IPB.
Dalam audensi , Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA selaku ketua SPR LPPM IPB menyampaikan, bahwa sudah ada 3 (tiga) SPR yang sudah lulus di Bojonegoro yaitu SPR Ngantru, Temayang, dan juga Kedungadem. ” Diharapkan dengan lulusnya ketiga SPR tersebut dalam meningkatkan jumlah populasi ternak di Bojonegoro,” ungkap Muladno.
Selain itu ada juga perubahan positif yang dialami SPR di Bojonegoro diantaranya dalam sisi kelembagaan yang sudah bisa berjalan sesuai dengan pedoman. ” Manajemen di SPR juga menjadi lebih inovatif lagi. Selain itu masyarakat sekitar sejak adanya SPR ini menjadi lebih berani, lebih Percaya Diri,” katanaya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Anna Mua’wanah menyampaikan bahwa perlu melibatkan sarjana peternakan di Bojonegoro. Hal ini sebagai transfer ilmu bagi para sarjana-sarjana di bojonegoro agar bisa lebih mandiri. ” Selain itu kesediaan pangan bagi ternak juga perlu diperhatikan seperti halnya pemberian konsentrat,” ucap Bupati Bojonegoro..
Bojonegoro juga punya tempat yang bisa dijadikan untuk pabrik pembuatan konsentrat. Selain itu juga perlu adanya penyebaran SPR Ketempat lain seperti di kedungadem di dukuh malangbong, dukuh bangran bbobol sekar. Serta perlu adanya akses jalan yang memadahi.
“Selain itu dalam peternakan diharapkan adanya peningkatan populasi ternak dengan efektivitas IB (Inseminasi Buatan). Penanggulangan sapi betina untuk dijadikan sapi potong, penanganan mortalitas ternak sapi baru lahir. Sehingga dengan dukungan dan tindakan yang telah diambil dapat meningkatan jumlah populasi ternak di Bojonegoro” imbuhnya. [bas]

Tags: