Tim Medis Berangkat ke Palu Lewat Jalur Darat

Tim Disaster Jember Yang Berangkat ke Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018).

Dinkes Jatim, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim telah mengirimkan tim medis gabungan ke lokasi gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Meski demikian, pemberangkatan tim medis tersebut sempat terganjal saat pemberangkatan melalui jalur udara lantaran tertahan antrean panjang pesawat. Tim medis gabungan akhirnya diberangkatkan melalui jalur darat.
“Karena memang sempat tertahan antrean pesawat saat berangkat hari Sabtu kemarin tim dari BPBD, Dinkes dan Dinsos. Akhirnya dapat info tim sudah sampai Palu,” kata Kepala Dinkes Jatim, Dr dr Kohar Hari Santoso, Selasa (2/10) kemarin.
Kemudian, lanjut dia, ada tim medis gabungan dari RS dr Soetomo, Unair, Ortopedi dan perawat yang juga berangkat ke Palu lewat jalur darat. Rencananya nanti tim medis gabungan ini juga akan bergabung di RS Terapung yang sejak kemarin sudah masuk Makassar.
“Kemarin semua unsur dokter dan Dinas Sosial sudah rapat untuk menyiapkan apa yang dibutuhkan dan kompetensi dari masing-masing tim. Biasanya 1 tim isinya 10-15 orang bertugas 2 minggu balik dan kita ganti yang baru. Itu supaya nggak stres dan sesuai standar,” ujar dia.
Hasilnya, kata Kohar, di lokasi terdampak membutuhkan kantong jenazah dan penanganan cidera patah tulang terbuka. “Pasokan air dan listrik yang belum nyala membuat kerja tim dokter terhambat,” ujarnya.
Dalam penanganan di lokasi bencana, kata dia, ada beberapa fase yang harus dilakukan. Misalnya soal shelter, sanitasi dan lainnya. “Sesudah iu masuk fase rehabilitasi. Kalau Lombok sekarang ini sudah masuk rehabilitasi,” tambahnya.
Sementara itu, Dinas Sosial Jatim juga mengirimkan tim edvance sebanyak dua orang tagana yang masuk tim terpadu Pemprov Jatim terdiri dari diantaranya Dinas Kesehatan dan BPBD Jatim ke Donggala, Palu untuk melangsungkan pemetaan wilayah yang terkena bencana. “Tim edvance yang masuk dalam tim terpadu Pemprov Jatim sudah diberangkatkan pada Minggu (30/9), dan kini menunggu tindak lanjutnya. Namun, tim BPBD sudah diperintahkan Pak Gubernur untuk menuju ke lokasi bencana,” ujar Kadinsos Jatim, Dr Sukesi Apt Mars melalui
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Restu Novi Widian.
Nantinya di lokasi bencana, akan ada sekber posko BPBD, dan untuk sementara waktu tagana turut membantu dan terlibat pendistribusian sumbangan. Sementara, untuk pendirian dapur umum, sementara masih ditangani dari Provinsi Sulewsi Tengah. “Armadanya sudah dikirimkan karena lokasinya susah dijangkau, begitupula bahan baku makanan susah didapatkan,” ujarnya

Tim Disaster Jember
Pemkab Jember memberangkatkan Tim Disaster membantu di sejumlah rumah sakit di Palu dan Donggala Sumatra Selatan, Selasa (2/10). Tim Disaster terdiri dari Dokter Umum, Dokter Bedah Umum, Dokter Bedah Tulang Anastesy, akan diberangkatkan secara bertahap membantu penanganan korban gempa dan tsunami didearah tersebut.
Humas RSD dr. Soebandi, dr. Yustina Evi menjelaskan, 30 dokter tersebut dibagi menjadi 3 tim.” Pengiriman dilakukan secara bertahap. Mereka akan dibagi menjadi 3 tim. Mereka terdiri dari dokter umum, dokter bedah umum, dokter bedah tulang, dokter anastesi. Ditambah perawat anastesi Dan perawat IGD,” ujarnya.
Tugas mereka melakukan penyisiran dan melakukan pengobatan terhadap pasien gempa dan tsunami yang membutuhkan.” Tugas mereka pertama melakukan penyisiran dan mengobati pasien-pasien yang memang membutuhkan operasi,” terangnya.
Sementara, Bupati Faida saat memberangkatkan Tim Medis ini mengaku bahwa tim dokter yang dikirim ini merupakan tim dokter terbaik yang dimiliki Jember. “Tim ini siap mental. Seminggu ke Donggala dan Palu,” terang Bupati Faida.
Selain itu, Pemkab juga melakukan upaya mambantu warga Jember yang menjadi korban gempa untuk mengkomunikasikan dengan keluarga yang ada di Jember.
Sementara, berdasarkan informasi, Tim yang telah berangkat dan berada di lokasi bencana pada hari kedua pascabencana adalah tim dari BPBD Jember dan Brigif 9/2 Kostrad. [geh,rac,efi]

Tags: