Tim Medis Kota Mojokerto Kewalahan Tangani Korban Banjir

Tenaga medis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto memberikan pelayanan medis kepada korban banjir di wilayah Gunung Gedangan. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Tim medis dan petugas dapur umum Kota Mojokerto sempat kewalahan menangani korban banjir sepanjang Sabtu (25/2) hingga Minggu (26/2) dini hari. Hal ini karena ribuan warga yang menjadi korban banjir harus ditangani secara cepat dalam waktu yang hampir bersamaan.
Heryana Dodik Murtono, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Mojokerto menyebut, banjir terjadi di beberapa wilayah Kota Mojokerto yang diawali dari wilayah perbatasan Kec Puri dan Sooko.
”Sejumlah sungai meluber diantaranya Sungai Cemporat dan Sungai Sadar. Beberapa titik plengsengan Sungai Brangkal longsor tapi tidak mengkhawatirkan,” terang Dodik, Minggu (26/2) kemarin.
Menurut Dodik, daerah yang tergenang banjir di wilayah Kota Mojokerto diantaranya Kel Gunung Gedangan meliputi lingkungan Kuti, Kedungsari, Gununganyar dan Kebohan dengan total 1.120 KK
Untuk Kel Meri total 832 KK, sedangkan di Jl Mojopahit, Kel Kranggan total 388 KK. Untuk penanganan banjir dilaksanakan dengan rumah pompa dan mendirikan dapur umum serta Posko Kesehatan.
”Hingga kini dapur umum didirikan di pengungsian Kebohan dan pos kesehatan diikuti, Kebohan, tenaga medis dan dapur umum memang harus bekerja ekstra keras untuk menangani korban banjir kali ini,” tambah Dodik lagi.
Dari pantauan di lapangan. Debit air banjir sudah mulai surut di beberapa daerah. Namun hanya tinggal di beberapa lokasi diantaranya Kel Gunung Gedangan, Kuti, Kebohan dan Gununganyar.
Kesibukan juga terjadi di dapur umum milik Dinas Sosial, baik itu di Kantor di Kawasan Jl Benteng Pancasila maupun di lokasi banjir dikawasan Bypass Kota Mojokerto.
Untuk petugas keaehatan dari Puskesmas terdekat juga mobile melayani kesehatan para korban banjir. Sejumlah mobil ambulan yang membawa petugas medis juga tampak lalu lalang diĀ  kawasan banjir. [kar]

Tags: