Tim Monev INOVASI Kunjungi Dua Kecamatan

Monitoring bersama kesekolah mitra INOVASI.

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, para pemangku pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag) dan The Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Kedutaan Besar Australia melakukan monitoring bersama mitra Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) di Kabupaten Probolinggo.
Tim Monitoring Bersama ini mengunjungi 2 (dua) kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Yakni, Kecamatan Paiton yang telah melaksanakan rintisan program literasi dan Kecamatan Sukapura yang telah melaksanakan rintisan program kelas rangkap (multigrade).
Di Kecamatan Sukapura, tim mengunjungi SDN Sukapura III untuk melihat implementasi program kelas rangkap. Kemudian dilanjutkan ke SDN Ngadisari II untuk melihat kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru) kelas rangkap di Kecamatan Sukapura.
Sementara di Kecamatan Paiton, tim mengunjungi MI Raudlatul Munadhirin dan SDN Sukodadi I untuk melihat secara langsung implementasi program literasi dan kegiatan KKG di kedua sekolah tersebut.
Kegiatan monitoring bersama ini bertujuan agar para pemangku kepentingan dapat melihat dan memantau secara langsung, memberikan masukan, perbaikan dan penguatan terhadap implementasi dan penyebarluasan hasil rintisan Program INOVASI di Kabupaten Probolinggo.
Direktur Program INOVASI Mark Heyward, Kamis (8/8) mengatakan potensi praktik menjanjikan yang sudah dilakukan oleh Kabupaten Probolinggo merupakan contoh praktik menjanjikan yang sangat layak diadopsi tidak hanya untuk skala kabupaten/kota, namun juga skala nasional.
“Kami berharap hasil monitoring bersama yang dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan dapat memberikan hasil yang positif dan dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya,” terangnya.
Sekretaris Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi mengungkapkan bahwa pihaknysa sangat terbantu dengan adanya program INOVASI berupa kelas rangkap (multigrade) dan literasi di Kabupaten Probolinggo. Dengan adanya program tersebut, mau tidak mau guru harus berbagi informasi dan pengalaman sehingga bisa menularkan pengalamannya kepada guru yang lain yang pada ujung-ujungnya KKG bisa lebih aktif, tambahnya. [wap]

Tags: