Tim Pansel Jaring Tiga Besar Calon Sekda Kota Batu

Suasana salah satu tes seleksi calon sekda Kota Batu yang dilaksanakan di Balaikota Among Tani Batu

Kota Batu, Bhirawa
Tak lama lagi, Pemerintah Kota (Pemkot) akan segera memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) definitif. Hal ini seiring dengan diserahkannya hasil penjaringan yang dilakukan Panitia Seleksi (Pansel) kepada Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Ada tiga nama calon sekda hasil dari assessment untuk kemudian dipilih satu oleh Walkota untuk menjadi Sekda definitif.
Diketahui, ada lima nama calon sekda yang mengikuti tes hingga rangkaian terakhir. Dari hasil seleksi dari tes tersebut memunculkan tiga nama sebagai tiga terbaik sebagai calon sekda. Yaitu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Drs. Eko Suhartono M.M, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Drs. Zadim Efisiensi M.Si, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) M.Chori. S.Sos M.Si.
“Tim Pansel telah menentukan tiga nama, yakni Eko Suhartono, Zadim Efisiensi dan M Chori untuk direkomendasikan sebagai calon Sekda definitif Kota Batu,” ujar Ketua Panitia Seleksi (Pansel) terbuka calon Sekda Kota Batu, TauchidDjatmiko S.H M.Si, Sabtu (14/7).
Sementara, Walikota Batu Dewanto Rumpoko membenarkan bahwa sudah ada tiga nama calon Sekda yang sudah disodorkan Pansel kepadanya. Nilai tersebut merupakan hasil serangkaian uji kelayakan dan kepatutan mulai dari wawancara, hingga pembuatan tulisan makalah sederhana.
“Penilaian itu sudah masuk ranking, namun yang penting ada beberapa hal, yakni ada cemistri antara calon sekda tersebut dengan saya,” ujar Dewanti.
Selain itu, lanjutnya, calon sekda ini harus memiliki kesamaan visi yang sama dengannya dalam menjalankan roda pemerintahan. Selain itu, ketika ada perintah dari wali kota, tidak ada alasan untuk bilang tidak, dan calon sekda ini harus memiliki komitmen dan tanggung jawab.
Dalam kesempatan itu, Dewanti juga mengungkapkan perasaannya terkait pengunduran calon sekda perempuan, yaitu Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu, Eny Rachyuningsih. “Sebenarnya sangat disayangkan sekali, saya tahunya terakhir. Tapi bagaimana pun setiap orang punya perhitungan sendiri, apalagi kalau perempuan, pasti ada hal yang dipikirkan dan saya tidak bisa memaksa dan menghargai,”ungkap Dewanti. [nas]

Tags: