Tim Patroli Air Temukan Industri Nakal

Salah satu anggota patroli air sedang mengambil sample air dari saluran air pembuangan limbah PT DAP yang ada di Driyorejo Gresik.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Tim Patroli Air Jatim yang terdiri dari tim gabungan Kepolisian, Satpol PP Jatim, Dinas Lingkungan Hidup Jatim, dan Perum Jasa Tirta melangsungkan inspeksi mendadak dengan menyusuri Kali Surabaya. Hasilnya, mereka masih juga menemukan industri nakal yang diduga mencemari lingkungan, dengan membuang limbah ke sungai.
Koordinator Tim Patroli Air Jatim yang juga Ketua LSM Konsorsium Lingkungan Hidup, Imam Rochani mengatakan, tim patroli air yang bertugas terbagi menjadi dua yaitu melalui melalui jalur sungai dan jalur darat, mulai jam 9.00 Wib hingga 16.30 wib.
“Tim patroli air juga mendapatkan pengaduan dari masyarakat kalau ada industri yang masih membuang limbahnya,” katanya kemarin.
Untuk jalur sungai, Imam mengatakan, kalau tim patroli menemukan perusahaan PT GR yang sempat dilarang beroperasi, namun masih melangsungkan aktivitasnya dan diduga masih membuang limbahnya ke sungai.
“Terkait dengan PT GR ini, kami serahkan pada pemerintah daerah untuk menindaklanjutiny, karena sebenarnya sudah masuk ranah pidana juga,” katanya.
Selanjutnya, tim patroli beranjak ke PT DAP yang sebelumnya bernama PT SAIPK, mereka juga menemukan perusahaan yang jajaran manajemen yang baru itu sedang beroperasi, dan kembali diduga telah membuang limbahnya ke sungai.
Di PT DAP yang berlokasi di Driyorejo Gresik, tim patroli juga langsung mengambil sample dan menunjukkan adanya tingkat keasaman air yang ada di saluran air yang menuju ke sungai tersebut. Namun, dari perusahaan tersebut mengaku sedang menguji coba dan belum berproduksi.
“Namun dari tahun kemarin, mereka juga beralasan yang sama. PT DAP awalnya mengelak, namun ketika diperlihatkan dengan orang lama yang bekerja di perusahaan itu bekas PT SAIPK, ternyata diakuinya,” ujar Didik, selaku koordinator Garda Lingkungan.
Tim darat juga mendapati perusahaan lainnya yang diduga juga turut andil membuang limbah di sungai, yaitu PT SMP di Waru Gunung Surabaya. “Untuk di PT SMP ini, kami telah menerima pengaduan dari warga karena bau yang menyengat,” katanya.
Ketika masuk ke dalam PT SMP, Didik menceritakan, didapatkan versi dari perusahaan tersebut kalau ada tumpahan minyak bekas limbah, dan terguyur air hujan lalu masuk ke sungai. “Pernah terjadi seperti itu, alasan sama. Keterangan dari perusahaan, tumpahan minyak sudah diambil lagi dan didapatkan ada 40 drum. Sisanya terguyur air hujan, dan membuat bau,” katanya.
Kini, tim patroli air masih menunggu hasil laboratorium yang akan dijadikan bukti adanya pencemaran yang dilakukan perusahaan tersebut. Dan menyerahkan sanksinya pada dinas lingkungan hidup kabupaten/kota maupun provinsi.
Sebelumnya, terkait keberadaan CCTV (Close Circuit Tele Vision, red) terpasang di jembatan yang digagas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa, dinilai sangat baik untuk mengetahui masyarakat yang kurang memperhatikan lingkungan hidup dengan mencemari sungai.
Untuk pemasangan dari CCTV tersebut kini tengah diupayakan Dinas Komunikasi dan Informasi Jatim dimana pusat data berada di lembaga itu. “Adanya CCTV kemudian juga ditunjang alat pemantauan kualitas air, maka bisa memudahkan pengawasan dan tim bisa langsung sidak kelapangan,” kata Kepala DLH Jatim, Diah Susilowati, kemarin.
Dikatakannya, sebelumnya DLH Jatim juga telah melangsungkan imbauan pada masyarakat agar menggunakan yang ramah lingkungan, dan tidak membuang popok-popok tersebut ke sungai. [rac]

Tags: