Tim Patroli Air Terpadu Jatim Perbaharui MoU

Beberapa-sample-air-sungai-dari-4-titik-di-sungai-Surabaya-diambil-untuk-mengetahui-lokasi-penyebab-pencemaranPemprov Jatim, Bhirawa
Kegiatan pengawasan pencemaran sungai dari limbah industri telah dilakukan oleh Tim Patroli Air Terpadu Jatim sejak November 2008. Kini, memasuki tahun 2015 perlu adanya perbaruan tim  yang akan memperkuat kerjasama terhadap penanganan dan penindakan pencemaran sungai dengan melibatkan berbagai pihak.
Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Jatim, Imam Rochani menjelaskan, sebelumnya kerjasama patroli air hanya melibatkan BLH (Badan Lingkungan Hidup, red) Jatim, Perum Jasa Tirta I, Polwiltabes Surabaya dan Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH, red) melalui MoU bulan Agustus 2008.
Namun untuk kedepannya, lanjutnya, perlu upaya lebih greget lagi dengan memperbarui MoU baru yang lebih melibatkan instansi lain agar lebih terintegrasi. Rencananya, MoU baru juga akan melibatkan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas, Dinas PU Pengairan Jatim, dan Polda Jatim.
“Semua tim yang tergabung di MoU itu nanti akan bertandatangan saat peringatan Hari Air Sedunia di Rolak Outbound Kids Surabaya, 22 Maret mendatang,” katanya, Kamis (5/2).
Ditambahkannya, dalam menyiapkan konsep kerjasama tersebut, maka tim yang tergabung dalam MoU itu akan kumpul merancang kerjasama yang lebih matang sesuai tugas tiap instansi.
“Minggu depan kami akan kumpul untuk rapat persiapan penguatan kerjasama patroli air. Kami berharap dengan perkuatan kerjasama ini maka pengawasan pencemaran industri bisa lebih terintegrasi,” ujarnya.
Menurutnya, MoU kerjasama sudah diketahui dan disepakati oleh Kepala BLH Jatim Bambang Sadono, Kepala Divisi Jasa ASA II PJT I, Taufiqurrahman. “Kami bertiga sudah ketemu dan sepakat menjadikan momen peringatan hari air untuk meneken MoU di bantaran Kali Surabaya.  Kami juga akan mengundang Gus Ipul (Wagub Jatim, Saifullah Yusuf) juga,” katanya.
Imam menjelaskan, selama patrol air berlangsung lebih dari enam tahun telah menghasilkan banyak temuan. Tak sedikit pula yang masuk ke ranah pidana saat ditangani Polwiltabes Surabaya hingga masuk ke meja hijau. Tak hanya industry swasta yang terjading tim patroli. Bahkan BUMD Kota Surabaya juga pernah terjerat hingga vonis di Pengadinal Negeri Surabaya.
Atas banyak temuan dan pengalaman itu, ia hanya menginginkan tim ke depan bisa lebih solid. “Jangan sampai ada tim patroli abal-abal yang jalan sendiri-sendiri. Mulai tahun ini, tim harus kompak dan semua prosesnya lebih transparan dan diketahui oleh semua anggota tim patroli. Bahkan tiap ada perkembangan hasil patroli bisa disosialisasikan lewat media massa agar masyarakat juga tahu kinerja kita,” tandasnya. N rac

Tags: