Tim Pendamping Keluarga Dilatih Cegah Kasus Stunting di Sidoarjo

Tim pendamping keluarga dari Kec Sidoarjo,​ mendapat bimbingan pencegahan kasus stunting dari Dinas P3AKB kab Sidoarjo. (alikus/bhirawa)

Sidoarjo, Bhirawa.
Tim pendamping keluarga yang ada di Kec Sidoarjo,​ dilatih oleh petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dan petugas dari Dinas P3AKB Kab Sidoarjo,​ untuk menekan kasus angka stunting​ yang masih ada di Kab Sidoarjo.​

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo,​ pada tahun 2022 ini angka kasus stunting di Sidoarjo sebesar 14%. Angka ini mengalami penurunan sejak tahun 2018 lalu yang sempat sebesar​ 28%.

Angka kasus stunting 14% ini,​ berdasarkan jumlah anak antara usia 0-59 bulan atau anak dibawah 5 tahun yang jumlahnya kurang lebih ada sekitar 34 ribu anak.

Kepala Dinas P3AKB Kab Sidoarjo, Ainun Amalia SSos,​ mengatakan para tim pendamping keluarga ini bisa berasal dari​ berbagai kalangan. Misal ada anggota PKK,​ kader kesehatan,​ bidan, PPKBD dan karang taruna.

Mereka diajak untuk memantau​ sejak dini, para remaja putri dan calon ibu hamil,​ ​ mulai saat hamil hingga masa persalinan. Karena pada masa hamil dan persalinan, dievaluasi rawan bisa menimbulkan kasus stunting.

“Maka ibu yang akan hamil harus sehat, lahir batin, ” katanya saat memberikan pelatihan kepada tim pendamping keluarga dari desa Kemiri dan Kelurahan Magersari Kec Sidoarjo,​ Kamis (30/6) kemarin.

Para tim pendamping keluarga,​ juga diajak​ membimbing para remaja putri dan calon pengantin. Agar​ sebelum menikah, mereka supaya memeriksakan kesehatan. Kemudian diinput kedalam aplikasi elsimil atau elektronik siap hamil.

“Tujuannya,​ untuk memantau dan tahu kondisi kesehatan calon pengantin sebelum menikah,” kata Ainun.

Mencegah kasus stunting, menurut Ainun,​ tidak hanya masalah​ kesehatan saja,​ tetapi juga upaya untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.​ Baik jasmani dan rohani.

Menurut fungsional Analis Kebijakan Bidang Keluarga Berencana dan Ketahanan Keluarga Dinas P3AKB kab Sidoarjo,​ Endang Sawitri,​ pelatihan kepada tim pendamping keluarga ini akan dilakukan dalam 9 kali pertemuan.​ Pesertanya dari tim pendamping​ dari 10 desa dan 14 kelurahan di Kec Sidoarjo.

Para tim pendamping keluarga ini,​ dalam setiap pertemuan juga mendapatkan bimbingan cara-cara pengisian ke​ dalam aplikasi Elsimil.​ (kus.hel)

Tags: