Tim Penilai WTN Sampaikan Paparan Hasil Penilaian

Tim penilai WTN sampaikan hasil penilaian kepada Bupati dan Wakil Bupati Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Tim penilai WTN sampaikan hasil penilaian kepada Bupati dan Wakil Bupati Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Usai melakukan penilaian, sejumlah Tim Penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) pusat yang diketuai Baitul Ihwan melakukan Paparan Hasil Penilaian WTN. Dalam paparanya dihadiri Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto bersama Wakil Bupati (Wabup), H Moh Qosim, serta seluruh pimpinan SKPD, Forkopimda, Organda dan Forum Lalu lintas.
Bupati Sambari menyampaikan, berbagai inovasi dalam hal lalu lintas yang telah diciptakan Pemkab Gresik, hingga kini telah banyak membantu masyarakat. Setidaknya, ada tiga program unggulan yang dibangun dan direalisasikan di tahun 2016 ini.
”Pengoperasian shuttle bus untuk peziarah makam Maulana Malik Ibrahim dan pengoperasian bus sekolah. Pemasangan ATSC (Area Traffic Control System) di Perempatan Segoromadu, serta ada penambahan 2 ATCS lagi yaitu di Simpangempat GNI dan Perlimaan Sukorame,” ujar Bupati Sambari, Rabu malam (10/8).
Sementara itu, lanjut bupati, tahun 2018 mendatang, pemerintah berencana membuat mode transportasi roda dua yang sifatnya emergency untuk kepentingan masyarakat yang akan berobat ke RS. ”Tujuannya untuk menjangkau tempat tinggal masyarakat yang sulit dijangkau kendaraan roda empat,” jelasnya.
Bupati berharap, perolehan WTN tahun ini dapat menjadi motivasi dan dorongan untuk terus menjadikan Gresik semakin lebih baik. Dan hal ini merupakan wujud sinergitas antara Pemkab Gresik dan masyarakat.
Selain itu, Kepala Dinas Perhubungan Kab Gresik, Andhy Hendro Wijaya mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan beberapa instansi, baik itu di lingkungan Pemkab Gresik maupun lintas sectoral.
”Koordinasi dengan berbagai instansi yaitu Satuan Lalu lintas Polres Gresik terkait kelalu lintasan, dengan Satpol PP terkait penertiban PKL dan ketertiban umum, dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terkait sarana prasarana jalan dan jembatan serta dengan BLH terkait keindahan trotoar dan penataan taman kota,” pungkas Andhy.
Ketua Tim Penilai, Baitul Ihwan juga menyampaikan, esensi WTN ini bukan hanya sekedar penghargaan, tetapi pemerintah sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan khususnya pasal 113 jelas bahwa harus mengayomi dan melayani. ”Kami ingin menitipkan yang paling penting dalam pelaksanaan ini, kita semua sebagai pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Baitul Ihwan. [eri]

Tags: