Tim Rafting Probolinggo Siap ke Kejuaraan Internasional

Tim Rafting berlatih di sungai pekalen penuh tantangan. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Tim Arung Jeram (rafting) dari Kabupaten Probolinggo bakal berlaga di kejuaraan internasional, R4 Silokek Geopark Rafting World Cup (SGRWC), pada 10 hingga 14 November 2019 mendatang. Setelah Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Jatim memilih tim yang biasa berarung jeram di Kali Pekalen, Kabupaten Probolinggo itu mewakili Jatim di lomba tingkat dunia itu.
Menurut Ketua Pengprov FAJI Jatim, Imam Santoso, Minggu (3/11) ditargetkan Tim Arung Jeram dari Kabupaten Probolinggo yang mewakili Jatim bisa masuk tiga besa di nomor open men atau terbuka pria. Kejuaran dunia arung jeram bakal digelar di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat (Sumbar). Tim dari Probolinggo beranggota, Mattari, Rudianto, Herin Winarto, dan Moh Hasan.
“Dengan pengalaman matang menaklukkan bantingan jeram di Kali Pekalen, Kabupaten Probolinggo mereka diharapkan bisa bersaing dengan atlet arung jeram dari dalam dan luar negeri. Kami melihat tim arung jeram Probolinggo sudah siap berlaga di even internasional,” ujarnya.
Tim Arung Jeram Probolinggo memang kuat di nomor terbuka pria. Indikasinya, saat mengikuti ajang eksibisi PON di Jawa Barat, beberapa waktu lalu, Tim Probolinggo ini meraih tiga emas, dua perak, dan tiga perunggu. Dengan pertimbangan memenangi ajang eksibisi PON di Jabar itu, mereka dipilih mewakili Jatim ke tingkat internasional. ”Saingan terberat dari luar negeri Tim Jepang dan Ceko. Mereka memiliki speed dan power luar biasa,” papar Imam.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo, Tatok Krismarhento menambahkan, semoga Atlet Arung Jeram Probolinggo membawa pulang medali. ”Mereka menjadi pemenang di ajang internasional dan membawa pulang medali, itu harapan kami,” tandasnya. Hal itu akan menjadi pemicu bagi anak – anak muda di Kabupaten Probolinggo untuk menekuni olah raga ekstrem itu.
Totok mengklaim, Kabupaten Probolinggo memiliki Kali Pekalen yang potensinya terbaik di Indonesia untuk arung jeram. Tidak sebatas wisata ekstrem, mudah – mudahan Kali Pekalen menghasilkan atlet arung jeram berprestasi.
Tatok menjelaskan, start point dari arung jeram ini berada di Dusun Angin – angin, Desa Ranu Gedang. Di tengah-tengah perjalanan akan berhenti di Rest Area Kedung Adem – adem dimana peserta sekali lagi akan dijamu dengan minuman Poka, STMJ dan sajian pisang goreng. Sungguh pas dinikmati di tengah dinginnya deburan air sungai Pekalen. Finish point-nya terletak di Dusun Gembleng, Desa Pesawahan.
Selama perjalanan peserta akan disuguhi indahnya tujuh air terjun (diantaranya bernama Air Terjun Angin – angin), goa kelelawar dan struktur batuan alami. Sungguh menakjubkan air terjun yang ada disana. Masih begitu alami dan airnya masih begitu jernih dan segar. apalagi oleh guide-nya, peserta sengaja diberhentikan tepat di bawah derasnya guyuran air terjun.
Dijamin peserta langsung dapat merasakan segar dan derasnya guyuran air terjunnya. Goa kelelawarnya pun masih begitu lengkap dengan ratusan kelelawar yang sekali – kali memekik dan beterbangan kesana – kemari. Bau anyir dari kelelawar dan kotorannya begitu terasa ketika melewati sana. Terdapat pula tempat untuk terjun bebas dari ketinggian sekitar lima meter. Tempat yang pas untuk melepaskan ketegangan.
“Berarung jeram disini memang menyenangkan. Dijamin rasa penat dan capek hilang begitu melihat keindahan dan merasakan serunya ber-arung jeram. Suasananya pun begitu tenang sehingga membuat kita tidak habis – habis mengagumi ciptaan Allah SWT ini,” jelas Totok.
Jalur setelah Finish Point belum dibuka karena terlalu terjal, sempit dan berbatu sehingga tidak dapat dilalui oleh perahu. Tim rafting sudah mencoba jalur itu tapi masih dirasakan terlalu berbahaya untuk pemula jadi belum bisa dijadikan rute umum.
Untuk kembali ke basecamp peserta kembali harus menyusuri jalan setapak dan dinaikkan lagi ke mobil pickup. Sesampainya di basecamp peserta dapat membersihkan badan dan berganti pakaian. Dan, sajian yang menggoda selera siap menggoda. Tempe, tahu dan ikan penyet, urap-urap dan lodeh siap mengenyangkan perut para peserta yang energinya begitu terkuras setelah berarung jeram.
Sungai Pekalen, terletak 25 km dari kota Probolinggo tepatnya terbentang di antara tiga kecamatan berturut – turut yaitu kecamatan Tiris, Kecamatan Maron, dan Kecamatan Gading. Bantaran sungai yang bisa diarungi berjarak 29 km yang terbagi atas tiga area. Dan Songa membagi paketnya menjadi tiga bagian: Sungai Pekalen Atas berjarak 12 km, Sungai Pekalen Tengah berjarak 7 km, dan Sungai Pekalen Bawah berjarak 10 km. Karakteristik sungai berbelok dan bertebing, panorama alam yang indah, puluhan jeram (grade 2 s/d 3+) yang exotic dan menantang, kemegahan air terjun, dan kemolekan gua-gua kelelawar, serta masih ditemuinya beberapa satwa langka seperti burung elang, burung kepodang, monyet, biawak, linsang, tupai dll menjadi daya tarik tersendiri, tambahnya. [wap]

Tags: