Tim Reaksi Cepat BPBD Jatim Siap dan Tanggap Bencana

Tim TRC BPBD Provinsi Jatim saat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno.

Pantau Bencana Selama 24 Jam pada Pusdalpos PB
Kota Surabaya, Bhirawa
Bencana banjir, tanah longsor, puting beliung dan kemarau menjadi langganan di Jawa Timur. Peran masyarakat dalam mitigasi bencana sangat dibutuhkan. Terutama dalam hal kesiapsiagaan jika suatu waktu terjadi bencana dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam menanganinya.
Kesiapsiagaan itu juga yang dilakukan BPBD Jatim. Sebagai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mempunyai tim khusus yang tanggap dan siap siaga jika suatu waktu terjadi bencana. Dibentuk sejak 26 Desember 2018, Tim Jatim Rescue atau dikenal dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) aktif dalam penanggulangan bencana yang terjadi di Jatim.
Berbekal layar LED 49 inch, selama 24 jam Tim TRC memantau hotspot titik panas maupun potensi bencana lain melalui ruang Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jatim. Bahkan Pusdalops PB ini terkoneksi langsung dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
“Selama 24 jam dalam lima hari kerja, Tim TRC memantau segala potensi bencana yang ada di Jawa Timur. Selanjutnya melaporkan ke Ketua Tim Koordinator saat itu, dan mengkoordinasikan dengan BPBD Kabupaten/Kota terkait bantuan apa yang diperlukan,” kata Sriyono selaku Ketua atau Koordinator Tim III Semeru TRC.
Tim TRC ini, dikatakan Sriyono terbagi menjadi lima tim. Dan masing-masing tim terdapat sembilan orang anggota BPBD Jatim, termasuk dengan koordinator tim. Kelima tim itu adalah Tim I Bromo, Tim II Ijen, Tim III Semeru, Tim IV Raung dan Tim V Kelud.
Selain melakukan monitoring dan pengkajian awal saat terjadi bencana. Tim TRC juga membantu BPBD Kabupaten/Kota untuk mengaktivasi Pos komando Tanggap Darurat. Kemudian memperlancar koordinasi dengan seluruh sektor yang terlibat dalam penanggulangan bencana dan menyampaikan saran yang tepat dalam upaya penanganan bencana.
“Tim TRC ini juga turun di daerah maupun wilayah di Jatim yang terdampak bencana. Serta memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana,” jelas Sriyono.
Pria yang juga menjabat sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian BPBD Jatim ini menambahkan, Tim TRC sudah bergerak sejak awal terbentuk. Bahkan pada Juli 2019, Tim turut dalam droping air bersih yang dilakukan di Kabupaten Sampang, mengingat sebanyak 67 Desa dan 12 Kecamatan di Kabupaten Sampang dilanda kekeringan.
“Waktu kebakaran di Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan Gunung Panderman, TRC BPBD Jatim turut juga dalam pemadaman dan upaya pembasahan akibat kebakaran hutan,” pungkasnya. [Abed Nego]

Tags: