Tim Robofighter Juara I Olimpiade Robot

DSC_9801Surabaya, Bhirawa
Dua tim robot SD Muhamadiyah 4 Pucang mengkuir prestasi internasional.  Tim Robofighter dan Tim Roborush akhirnya merebut Juara I dan Juara II dalam Olimpiade Robotika Robocup Singapore Open 2015 Science Center di Singapura.
Tim Robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini adalah satu-satunya tim yang mewakili  Indonesia di Olimpiade Robotika Tingkat Asia tersebut dan  menyapu bersih juaranya dalam katagori Rescue Line Primary.
Menurut Penanggung Jawab Ekstrakurikuler Robotika, Endik Styawan SSi, Tim Robofighter beranggotakan Gatra Rayhansyah (kelas 5G), Faisal  Kamil (kelas 5C), Harits Aufaa dan Ananda Rizky (kelas 6 C), serta Alwansyah Muhammad (kelas 5A) .
Sedangkan  Tim Roborush dengan anggota Firman Fathoni (kelas 5C), Kaisar Nialfza (kelas 6C) dan Sultan Shafirian (kelas 5C), serta Mirza Rafi (kelas 5G).
Dua tim ini , merupakan satu-satunya Tim Robotika dari Indonesia yang diundang The Robocup Federation yang berpusat di Switzeland setelah tiap tahun aktif mengikuti olimpiade sejak 2013.
”Tim kami satu-satu yang mewakili Indonesia dan berhasil menyapu juara I dan II untuk katagori Rescue Line Primary. Setelah mengalahkan 60 tim robotika dari berbagai negara, diantaranya mengalahkan Korea Selatan, China dan tuan rumah Singapura. Dan dari 16 katagori yang dilombakan kami hanya ikut satu katagori agar anak-anak fokus,” kata Endik ketika ditemui di sela-sela mengajari ekstrakurikuler robotika.
Endik menjelaskan, setelah berhasil meraih juara I dan II, selanjutnya anak didiknya berkeinginan mengikuti olimpiade robotika yang lebih bergengsi dan akan digelar di Negara China. Hanya saja terkendala karena Indonesia tidak mempunyai Perwakilan The Robocup Federation. Sehingga untuk mengikuti olimpiade robotika yang melobi panitia agar bisa mendapatkan rekomendasi atau undangan untuk bisa ikut lomba.
Dalam lomba robotika yang digelar tanggal 26 hingga 28 Maret 2015, tantangan yang dihadapi  Tim Robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang diantaranya membutuhkan logika dan kejelian yang kuat, serta ketelitian dalam memprogram.
”Anak-anak harus mampu menjalankan robotnya untuk dapat mengambil obyek-obyek yang telah ditentukan panitia. Robot anak-anak mampu menghindari halangan, mengambil obyek seperti bola dan bisa naik tanjakan. Bisa menolong ketika terjadi bencana alam, kebakaran, bisa diaplikasikan secara otomatis mengambil sampah. Untuk merakit robot ini, saya bersama anak-anak harus melakukan riset selama dua bulan dengan beaya Rp3 juta hingga Rp4 juta,” papar Endik. [fen]

Tags: