Tim Saber Pungli Sidoarjo Ingatkan Kasek SD sampai SMA

Pendaftaran siswa baru rawan Pungli. Tim Saber Pungli Sidoarjo Bidang Pencegahan mengumpulkan dan mewarning Kepsek SD-SMA se Sidoarjo. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Unit Pemberantasan Pungutan liar (UPP) bidang pencegahan Kab Sidoarjo, Kamis (3/5) kemarin, mengumpulkan sebanyak 120 orang Kepala Sekolah (Kasek) mulai dari SDN-SMAN di Kab Sidoarjo dan diwarning agar tidak sampai melakulan Pungli saat menjelang pendaftaran siswa baru tahun 2018 sebentar lagi.
Menurut Wakil Ketua I Bidang Pencegahan UPP Tim Saber Pungli Kab Sidoarjo, Drs Eko Udiono, sosialisasi pencegahan yang dilakukan, agar Kepsek tidak sampai kena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Tim Saber Pungli.
“Kalau sampai kena OTT, Kepsek bisa kena sanksi administratif dan sanksi Pidana,” kata Eko, saat membuka kegiatan sosialisasi yang digelar di Pendopo Delta Nugraha Sidoarjo.
Menurut Eko, para Kepsek jangan hanya takut karena ada sanksi administrasi dam sanksi Pidana saja, tapi mereka harus sadar bahwa perbuatan Pungli adalah merugikan masyarakat dan lebih dari itu berdosa pada Tuhan.
Wakil Ketua II UPP Tim Saber Pungli Sidoarjo Bidang Pencegahan, Dr Heri Soesanto, yang hadir dalam kesempatan itu menambahkan selain kegiatan pendaftaran siswa baru, yang rawan terjadi Pungli di lingkungan sekolah diantaranya mutasi siswa, mutasi guru, kegiatan bimbingan belajar (Bimbel) di sekolah dan sejumlah kegiatan pengadaan barang dan jasa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Sidoarjo, Drs Asrofi, yang hadir dalam kegiatan sehari saja itu sangat mengapresiasi sosialisasi pencegahan Pungli pada ASN yang berada di lingkungan kerjanya itu.
Menurut ia, dengan diberikannya sosialisasi penceghan Pungli itu, tidak sampai terjadi Pungli bahkan sampai ada OTT dari Tim Saber Pungli Sidoarjo pada guru dan Kepala Sekolah di Sidoarjo.
“Semoga di dunia pendidikan di Kab Sidoarjo tidak sampai ada Pungli, kalau ada laporkan saja, agar semoga penyelenggaraan pendidikan di Sidoarjo lebih baik,” tuturnya.
Sekretaris UPP Saber Pungli Prov Jatim, AKBP Dwi Safitri, yang juga jadi narasumber sosialisasi pencegahan ini menyampaikan mulai tahun 2016 sampai 2018 ini kegiatan sosialisasi pencegahan pungli yang dilakukan UPP di Jatim tercatat sudah ada sebanyak 228 kegiatan.
Dalam kurun waktu itu, Tim Saber Pungli sudah melakukan sebanyak 109 OTT dengan sekitar 200 orang yang jadi tersangka, dan kerugian akibat Pungli sebesar Rp. 4.5 miliar.
Pelayanan publik yang rawan terjadinya Pungli ini, kata Safitri, diantaranya di bidang perizinan, Prona, ADD, bahkan penyerahan SK pensiun juga dipungli.
Menurut AKBP Safitri yang juga sebagai Irbidops Itwasda di Polda Jatim itu, kasus banyak terjadi di Kab Sampang dengan persoalan Pungli menyangkut alokasi dana desa (ADD).
Menurut ia, Tim Saber Pungli tidak bisa bergerak sendiri dalam mengungkap kasus Pungli ini. Tapi harus juga mendapat dukungan dari masyarakat.
Bila masyarakat memang punya bukti dan data kuat terjadinya kasus Pungli, maka masyarakat bisa melaporkan pada UPP Saber Pungli di Kab/kota tempatnya masing-masing. Selanjutnya Tim akan segera bergerak.
“Agar tidak sampai terjadi OTT, menurut saya maka upaya sosialisasi pencegahan harus diberikan pada semua lini,” katanya.(kus)

Tags: