Tim SAR Gabungan Belum Temukan Balita Terseret Aliran Sungai Bodo

Tim SAR gabungan saat melakukan penyisiran balita yang terseret aliran Sungai Bodo, Desa Ngijo, Kec Karangploso, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Malang, pada Senin (10/11) sore, hal ini tidak hanya mengakibatkan banjir disejumlah daerah, namun juga menghanyutkan bayi dibawa umur lima tahun (balita) laki-laki usia 3,5 tahun, yang bernama M Rafa Alfaris asal Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Sedangkan balita itu hanyut terseret aliran Sungai Bodo yang berada di desa setempat, yang saat ujan deras airnya meluap. Sehingga dengan dengan hanyutnya balita itu, maka Tim Search And Rescue (SAR) gabungan hingga pada hari kedua ini masih dalam pencarian.  
Menurut, Komandan Tim Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Surabaya Ainul Makhdin, Selasa (11/2), kepada wartawan, dalam pencarian balita yakni Rafa Alfaris yang terseret arus Sungai Bodo pada Senin (10/2) kemarin, melakukan penyisiran sepanjang Sungi Bodo dengan teknik Tubing. Sedangkan teknik Tubing itu, yakni merupakan tehnik menyisir aliran sungai dengan menggunakan alat apung berupa ban karet. “Teknik Tubing biasa dilakukan di sungai yang memiliki karakter tidak terlalu lebar, banyak berbatu, memiliki banyak jeram dan berarus deras,” terangnya.
Penyisiran yang kita lakukan itu, kata dia, penyisiran kita mulaidari lokasi kejadian tenggelamnya korban. Seperti Search Rescue Unit (SRU) atau unit-unit yang melakukan operasi SAR dibagi tiga, pertama melakukan penyisiran sejauh 1,5 kilometer hingga sampai jembatan pertamanan. Dan beberapa menit kemudian, SRU kedua dan ketiga melanjutkan penyisiran sejauh 1 kilometer hingga sampai di daerah jembatan Bukit Palem dan Desa Lowoksari.
“Namun, personel yang terlibat di dalam SRU tidak menemukan kendala berarti saat melakukan penyisiran di Sungai Bodo. Tapi mereka tetap diwajibkan menggunakan helm dan jaket pelampung sebagai standar keamanan saat bertugas,” jelas Ainul.
Selain mengerahkan tim untuk melakukan penyisiran di sungai, lanjut dia, beberapa orang personel juga dikerahkan tim SAR gabungan untuk melakukan pemantauan dibeberapa titik di sepanjang aliran Sungai Bodo. Hal ini dimaksudkan untuk mencegat korban yang hanyut terbawa aliran sungai. Dan kini Tim SAR masih melakukan penyisisiran dan belum menemukan balita Rafa.
Ainul juga menyampaikan, dalam upaya pencarian balita Rafa di Sungai Bodo, telah melibatkan banyak pihak. “Seperti Tim Basarnas Surabaya, Koramil Karangploso, Polsek Karangploso, SAR Mahameru, PMI kabupaten Malang, Satria Rescue, Relawan Malang Raya, PSC 119, SAR MTA Malang, SAR Penanggungan dan organisasi relawan SAR Malang,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Karangploso AKP Effendi Budi Wibowo mengatakan, kronologis kejadian terseretnya balita laki-laki asal Desa Ngijo itu, yaknbi M Rafa Alfaris, sebelumnya terlihat sedang bermain di lokasi yang diguyur hujan. Namun, tiba-tiba diketahui orang tuanya hanya tinggal payung yang saat itu dipakai korban. Sehingga diduga korban terjatuh dan terseret aliran Sungai Bodo saat hujan deras, pada Senin (10/2) sore.
“Dari kejadian itu, maka dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan, yakni dengan menyisir Sungai Bodo dimana menjadi muara dari saluran irigasi tempat korban dilaporkan hilang. Karena korban tersebut tinggal bersama orang tua dan neneknya, dan kejadiannya tidak jauh dari tempat tinggalnya,” terangnya. [cyn]

Tags: