Tim Satgas Pangan Pantau Harga Sembako di Situbondo

Sejumlah komoditas pangan seperti beras, sayuran, dan daging ayam di Jombang naik mendekati pergantian tahun, Selasa siang (26/12). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

(Harga Sejumlah Komoditas Naik di Jombang)
Situbondo, Bhirawa
Menghadapai perayaan natal dan tahun baru 2018, tim satgas pangan Kabupaten Situbondo, memantau harga sembako di sejumlah pasar tradisional Kota Santri Sabtu (23/12). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka momen peringatan hari ibu yang dimanfaatkan oleh Tim Satgas Pangan untuk menemui ibu-ibu di pasar tradisional Situbondo. Satgas Pangan memantau langsung stock pangan dan harga kebutuhan pokok masyarakat Situbondo.
Pengamatan Bhirawa, tim satgas pangan melakukan peninjauan ke sejumlah pasar tradisional yaitu Kapolres Sigit Dany Setiyono, Kepala Bulog serta Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Situbondo, Tutik Margianti. Tim Satgas pangan mendatangi satu persatu pasar tradisional di Desa Sumberkolak, Pasar Senggol dan Pasar Mimbaan Panji. “Kami (Tim Satgas) juga memberikan paket sembako, kepada ibu-ibu lanjut usia yang ditemui saat berbelanja di pasar,” ujar Kapolres AKBP Sigit Dany Setiyono.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Situbondo, Tutik Margianti, mengatakan Satgas Pangan melakukan sidak ke sejumlah pasir tradisional, untuk memastikan ada tidaknya lonjakan harga sembako. Tutik juga mengaku, dari hasil monitoring di lapangan harga kebutuhan pokok masih cukup stabil. “Kami juga menemui ada beberapa harga kebutuhan pokok komoditas yang harganya naik namun tidak terlalu tinggi,” ujar mantan Kadis Cipta Karya Situbondo itu.
Di pasar tradisional Sumberkolak, lanjut Tuik, Satgas Pangan menemukan kenaikan harga beras medium. Sebelumnya harganya berkisar Rp 8.500, tetapi naik menjadi Rp 9.600/kg-nya. Harga daging ayam sebelumnya dijual Rp 31.000, naik menjadi Rp 32.000/kg-nya. Kenaikan harga cukup tinggi yaitu pada komoditas cabai rawit merah lokal, dari harga sebelumnya Rp 16.000, kini naik menjadi Rp 26.000/kg-nya. “Temuan itu akan kami catat dan selanjutnya bahas dengan Tim Satgas Pangan Situbondo,” papar Tutik.
Di sisi lain, Mariyah, salah satu warga asal Kelurahan Dawuhan Kecamatan Kota Situbondo mengakui stock barang kebutuhan pokok dalam sepekan ini yang berbarengan dengan peringatan Natal dan Tahun Bau 2018 masih cukup dan harganya masih stabil. Adanya kenaikan sejumlah barang komoditas bahan pokok masih wajar dan tidak terlalu memberatkan konsumen. “Ya adanya kenaikan itu tidak terlalu tinggi dan menurut saya masih wajar,” pungkas Mariyah.
Sejumlah Komoditas Naik
Sementara itu, mendekati pergantian tahun dari tahun 2017 ke tahun 2018, sejumlah harga komoditas pangan di Pasar Citra Niaga, Jombang mengalami kenaikan. Beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan tersebut di antaranya adalah cabe, sayuran, dan daging ayam.
Pantauan Bhirawa di lapangan, komoditas sayuran seperti Buncis, Kentang, Brokoli, Timun mengalami kenaikan harga, sementara untuk cabe baik cabe kecil dan cabe besar juga mengalami hal yang sama. “Cabe kecil naik, sekarang 45 ribu per kilo, dan 48 ribu per kilo untuk kualitas yang bagus. Sebelum naik, biasanya berkisar 30 ribu per kilo,” ungkap Bambang (29), pedagang sayuran di pasar setempat kepada Bhirawa, Selasa siang (26/12).
Menurut Bambang, Cabe Besar juga mengalami kenaikan harga dari sebelumnya 20 hingga 25 ribu per kilo menjadi 30 hingga 32 ribu per kilo. Hal yang sama juga di alami oleh Kentang, Buncis, dan Timun. “Timun biasanya seharga empat ribu sampai lima ribu per kilo, sekarang naik jadi enam sampai tujuh ribu sekilo,” paparnya.
Kenaikan sejumlah komoditas sayuran ini di tengarai karena faktor Hari Raya Natal dan tahun baru, dan menurut Bambang hal ini hampir terjadi tiap tahunnya. Beberapa komoditas sayuran yang tidak terpengaruh oleh moment Natal dan tahun baru yakni Bawang Merah, Bawang Putih, dan Wortel. “Bawang Merah dan Bawang Putih stabil di harga 16 ribu per kilo. Begitu juga Wortel, tetap stabil seharga 14 ribu sekilonya,” jelasnya.
Bambang yang mengaku mendapatkan pasokan komoditas yang di jualnya dari Pasar Pare, Kediri dan Malang tersebut juga menuturkan, ada juga komoditas sayuran yang mengalami penurunan harga, yakni Tomat.
“Tomat turun, biasanya 12 ribu, sekarang jadi 10 ribu per kilo,” ungkapnya.
Sementara itu untuk komoditas pangan hewani seperti daging ayam juga mengalami kenaikan. Khusnul Qotimah (54), seorang pedagang daging ayam di pasar yang sama menuturkan, daging ayam mengalami kenaikan hingga mencapai 33 ribu sampai 34 ribu per kilo. “Harga ‘kulak’nya juga naik, sekarang 22.500, jualnya 33 sampai 34 ribu. Biasanya dapat barangnya masih 19 ribu per kilo, kita jual sekitar 30 ribu per kilo,” ungkap Khusnul.
Meski naik, daging ayam yang ia jual tergolong laris manis. Ia relatif mampu menjual daging ayam dagangannya yang tiap hari berkisar 2 kwintal lebih. Di katakannya, kenaikan harga daging ayam ini juga di pengaruhi faktor Natal, menjelang tahun baru, dan adanya musim orang hajatan.
Beberapa jenis komoditas beras juga mengalami kenaikan, beras jenis IR-64 dan Membramo mengalami kenaikan variatif. Seperti dikatakan Giani (47) pedagang beras di Pasar Citra Niaga, Beras IR-64 naik menjadi 10 ribu per liter dari harga sebelumnya 9.600 per liternya. “Beras Membramo juga naik, dari biasanya 10 ribu menjadi 10.800 per liter,” pungkas Giani.
Dikonfirmasi terpisah via sambungan ponselnya, Suhartono, Kabid Stabilisasi Perdagangan dan Kemetrologian, Dinas Perdagangan Jombang menjelaskan, sesuai jadwal, pihaknya akan melakukan operasi pasar ke Pasar Citra Niaga Jombang pada Rabu (27/12) dengan melibatkan pihak Bulog. [awi,rif]

Tags: