Tim Satgas Pangan Temukan Boraks di Pedagang Pasar Lawang

Tim Satgas Pangan Kab Malang saat melakukan sidak harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru, di Pasar Lawang, Kec Lawang, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Pedagang Pasar Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang telah dikejutkan dengan kedatangan Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan, yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) dalam monitoring harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru. Sedangkan Tim Satgas Pangan itu terdiri dari anggota Polisi Polres Malang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Dan dalam sidak yang dilakukan Tim Satgas Pangan tersebut, tidak hanya melakukan monitoring harga pangan saja, tapi tim tersebut juga menemukan zat kimia boraks atau bahan pengawet yang berhaya. Selain boraks kita temukan pada pedagang Pasar Lawang, kata Wakasat Tindak Tim Satgas Pangan Kabupaten Malang Inspektur dua (Ipda) Rudi Kuswoyo, Senin (10/11),
Disela-sela melakukan sidak harga pangan di Pasar Lawang, pihaknya juga menemukan beberapa produk yang sudah melebihi tanggal edar atau kadaluwarsa. “Boraks yang dijual pedagang Pasar Lawang tersebut, serta produk makanan yang kadaluwarsa langsung kita sita,” ungkapnya.
Dan untuk sementara barang-barang itu kita sita, lanjut dia, pedagang yang menjualnya juga kita periksa hanya sebatas sebagai saksi. Sehingga pemeriksaan yang kita lakukan, akan kita ditanyai dari mana barang itu berasal. Karena boraks sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia. Hal tersebut akan mengganggu kesehatan, bahkan bisa merusak sebagian organ tubuh manusia.
Sedangkan, masih dikatakan Rudi, boraks biasanya digunakan untuk makanan, dan agar boraks tidak digunakan untuk makanan, maka kita lakukan penyitaan. Sementara, dari hasil sidak harga pangan, pihaknya belum menemukan kenaikan harga pangan, dan harga pangan disejumlah pasar di wilayah Kabupaten Malang masih stabil. “Namun, jika nanti ditemukan harga pangan yang naiknya diluar ketentuan, maka akan kita lakukan tindakan sesuai dengan peraturan yang ada,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Lawang yang kedapatan menjual boraks Mujiatun mengaku, bahwa dirinya mendapat boraks dari seorang sales yang tak dikenalnya, sehingga dirinya menerima boraks saja. Sedangkan boraks itu kata salesnya kiriman dari Jawa Tengah (Jateng). Dan biasanya, boraks digunakan untuk buat pentol bakso dan krupuk, agar bisa mekar.
“Boraks yang kami jual dalam kemasan plastik sebesar Rp 2.000-Rp 2.500 per bungkus. Sedangkan pedagang mendapat boraks dari sales sebesar Rp 1.500 per bungkus. Dan dirinya menjual boraks rata-rata per hari bisa lima bungkus, tapi itupun tidak pasti. Karena sales datang boraks yang datang ke tempatnya, datangnya juga tidak pasti,” terangnya. [cyn]

Tags: