Tim Tenis Meja Jatim Raih Juara di Kepri Open

Surabaya, Bhirawa
Tim putri tenis meja Jatim berhasil meraih juara di Turnamen Kepulauan Riau (Kepri) Open 2016 pada 11-15 Mei, setelah di babak final menaklukkan Jabar dengan skor telak 3-0.
Sayangnya keberhasil regu putri tidak diikuti oleh tim putra Jatim yang harus puas berada di peringkat ketiga setelah di babak semifinal dikalahkan Jabar dengan skor 2-1.
Pada turnamen ini, tim putri diperkuat oleh seluruh atlet Puslatda yang dipersiapkan berlaga di PON Jabar XIX 2016, mereka adalah Critine Ferliana, Gustin Wijayanti, Widya Wulan dan Sillir Rovani.
Pelatih tenis meja Kahirul Umam, mengaku puas dengan hasil yang dicapai oleh tim putri, ini juga sekaligus sebagai langkah awal positif sebelum berlaga di PON Jabar.
Lebih lanjut ia mengatakan, keberhasil tim putri Jatim mengalahkan Jabar tidak lepas dari strategi pelatih yang menurunkan Widya untuk menggantikan Sillir yang mengalami cedera. “Justru perubahan pemain itu membuat kita juara,” kata Umam, Rabu (18/5).
Sementara itu, tim beregu putra Jatim harus tumbang ditangan Jabar pada babak semifinal. Hasil tersebut, membuat Jatim harus puas menduduki tempat ketiga. “Tim beregu putra Jatim yang diperkuat, Vicky Supit, Julius Dwi Cahyo dan Muhammad Husein kalah dengan skor 2-1. Dari hasil pertandingan tersebut, mental yang harus dibenahi pasca dari Kepri open untuk tim beregu putra ini,” lanjutnya.
Salah satu kendala yang harus diperbaiki adalah mental tanding pemain, itu terlihat tercermin dari pertandingan Muhammad Husein saat berhadapan dengan Bima Abdi Negara.
Padahal Husien sudah unggul 2-0, namun malah bisa dikejar menjadi 2-3. “Mungkin dia terlalu meremehkan musuh, sehingga pada set keempat dan kelima bisa dikejar angkanya oleh Bima. Itu yang perlu segera kita perbaiki,” ungkap Umam.
Diakui Umam, jelang PON XIX yang menyisakan waktu kurang dari empat bulan lagi ini, pihaknya berusaha terus memperbaiki mental anak asuhnya. Terlebih untuk tim putra Jatim. Sebab, hingga turnamen di Kepri Raiu, masih menorehkan hasil yang belum maksimal. [wwn]