Tim TRC BPBD Jatim Asah Kemampuan Antisipasi Bencana

Tim TRC BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten Kota dilatih kemampuan tentang water rescue di Sungai Jagir Wonokromo, Surabaya, Kamis (12,12).

BPBD Jatim, Bhirawa
Selain dituntut cepat dalam penanggulangan bencana. Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim juga harus mempunyai kesiap siagaan dan keterampilan pada kondisi darurat.
Hal itulah yang coba dilakukan BPBD Provinsi Jatim dalam kegiatan Pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dimulai pada Senin (10/12) hingga Kamis (12/12). Kegiatan itu bertujuan agar TRC dapat mengantisipasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung dan tanah longsor.
“Pelatihan ini diikuti 85 peserta dari BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Kabupaten/Kota. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan Tim TRC dalam menghadapi bencana. Sehingga ketika ada bencana, Tim TRC sudah siap siaga dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono, Kamis (12/12).
Suban menjelaskan, adapun materi yang diberikan diantaranya adalah materi vertical rescue oleh Basarnas; materi water rescue oleh KOPASKA TNI AL dan materi pertolongan kegawatdaruratan oleh PMI Provinsi Jatim.
Bahkan, sambung Suban, kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Perbaikan Darurat BNPB, Medi Herlianto yang mengisi materi tantang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB). “Semua materi yang diberikan ini sesuai dengan tugas dari Tim TRC dalam meningkatkan kapasitas dibidang pertolongan bencana,” jelasnya.
Dicontohkan Suban, materi vertical rescue ini terkait pertolongan korban yang berada di daerah dataran tinggi maupun di tebing. Sedangkan water rescue merupakan pertolongan pada saat situasi banjir. Kemudian pertolongan kegawatdaruratan dilakukan oleh orang-orang yang ahli dibidangnya
“Pertolongan kegawatdaruratan ini memang harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahlinya. Kalau korban tidak ditolong oleh orang yang benar-benar tahu dan ahli, nantinya malah parah,” ungkapnya.
Kegiatan ini, sambung Suban, memang sering dilakukan disaat ada waktu luang. Sehingga Tim TRC bisa siap siaga ketika terjadi bencana. Pihaknya mencontohkan, salah satunya melakukan perawatan perahu boat, diantaranya melakukan pengecekan mesin dan memanasi mesin. Sehingga suatu saat dibutuhkan bisa dipakai dan tidak mengalami kemacetan.
Sedangkan untuk pelatihan yang sifatnya melibatkan Kabupaten/Kota, Suban mengaku ha itu dilakukan secara terprogram. Dan bisa dilakukan dua atau tiga bulan sekali. Untuk peralatan, pihaknya memastikan akan ada upaya maintenance atau pemeliharaan.
“Untuk peralatan, hampir setiap ada waktu luang terus kita pelihara dan mengecek apakah ada yang perlu diperbaiki. Dan kegiatan ini intinya untuk meningkatkan skill dan mengasah kemampuan para anggota Tim TRC BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten/Kota,” pungkasnya. [bed]

Tags: