Timbulkan Aroma Tak Sedap, Warga Manyar Gresik Ancam Tutup Pabrik

Ratusan warga Manyar saat melakukan aksi unjuk rasa. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Ratusan warga dari 5 Desa di Kecamatan Manyar menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik pengolahan kakao PT. Jebe KOKO, Jumat (13/7). Warga memprotes aktivitas produksi pabrik yang mengeluarkan bau kecut/asam yang cukup menyengat hidung itu.
Meski warga sudah berulang kali menegur,  namun tetap tidak diindahkan. “Pabrik Jebe KOKO ini sudah bertahun-tahun mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Sudah berkali-kali kita layangkan protes tapi tidak dihiraukan. Kita hanya dikasih janji belaka,” ujar Koordinator Aksi, Abdul Hamid, salah seorang perwakilan warga.
Dalam aksi ini, warga lima Desa yakni, Manyarrejo, Manyar Sidomukti, Manyar Sidorukun, Peganden dan Leran, mendesak kepada perusahaan untuk segera menghentikan operasional kerja.”Tutup saja. Kita sudah lelah dibohongi oleh pihak pabrik yang tidak kunjung menyelesaikan persoalan bau menyengat ini,” ucapnya.
Tidak hanya diikuti oleh para pria, sejumlah perempuan dan anak-anak juga tampak ikut bergabung dalam aksi demo ini. Mereka pun mendesak pihak managemen pabrik untuk segera keluar dan menanggapi persoalan warga ini.
Tak berselang lama, sejumlah perwakilan warga diterima pihak perusahaan untuk mediasi. Kendati begitu, warga yang ada di luar pabrik masih bereaksi dan tetap bertahan di lokasi demo.
Sementara,  dari hasil perundingan yang dilakukan di Kantor Kecamatan Manyar pihak perusahaan minta waktu kepada warga untuk mencari penyabab bau itu dengan mendatangkan alat untuk menghilangkan bau.”Kami mohon bersabar karena kami masih butuh waktu untuk mencari bau itu, ” tutur Ditiya, General Affair dan Exsternal Relations  PT Jebe KOKO.
Permitaan perusahaan yang meminta waktu  itu akhirnya dikabulkan oleh warga.  Namun,  warga mengancam, jika perusahaan yang memproduksi cokelat itu tetap menimbulkan bau busuk,  warga akan menutup paksa perusahaan yang baru beberapa tahun beroperasi ini.”Karena selama ini perushaan tidak punya etikad baik.  Surat protes yang dilayangkan warga nggak pernah digubris, ” tegas Chumaidi Ma’un,  tokoh masyarakat Manyar yang juga  anggota Dewan ini. [eri

Tags: