Timnas U-16 ke Eropa

Trofi juara AFF (ASEAN Football Federation) 2022 U-16 menjadi penglipur dahaga juara pada even sepakbola Asia Tenggara. Bahkan presiden Jokowi menyebut sebagai “kado” ulangtahun Kemerdekaan RI ke-77. Secara berturut-turut Timnas Garuda, gagal masuk babak semi final AFF U-19 2022, padahal menjadi juara grup. Begitu pula pelatih Shin Tae-yong (asal Korea Selatan) gagal membawa Timnas menjadi juara dalam ajang AFF 2020. Tetapi penampilan (dan peringkat) Timnas Garuda telah meningkat.

Podium tertinggi diraih Timnas Indonesia, setelah di laga puncak mengalahkan Vietnam 1 – 0, di stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Gol tunggal diciptakan Kafiatur Rizky pada penghujung babak pertama, melalui tendangan kaki kiri. Nampak bagai tendangan pemain professional level internasional. Sebenarnya Vietnam telah pernah dikalahkan Timnas dalam ajang yang sama pada babak penyisihan grup A, dengan skor 2 – 1. Skuad Timnas Garuda Asia, tampil selalu tampil impresif, dengan kecerdasan memadai.

Pada fase penyisihan grup A, pola impresif membuahkan 2 gol lawan Filipina. Ditambah 9 gol lawan Singapura. Masing-masing diciptakan Nabil Asyura pada menit ke-3, 18, dan 30. Serta Kafiatur Rizky pada menit ke-35 dan menit ke-43. Selanjutnya terjadi pesta gol oleh skuas Garuda Asia, oleh Hanif Ramadhan (menit 20), Riski Afrisal (59), Waliy Marifa (79), dan I Komang Ananta Krisna (90+1). Pada pertandingan terakhir fase penyisihan grup, melawan Vietnam. Sempat tertinggal 1 gol, skuad Garuda Asia berhasil membalas melalui gol Arkhan Kaka Putra, dan Nabil Asyura.

Pada babak semi final, performa anak asuh Bima Sakti, sempat mengendur. Laga harus berlanjut adu penalti setelah 90 menit bermain imbang 1-1. Berkesudahan skor 5 – 4. Sehingga pertandingan melawan Myanmar, harus menjadi catatan perbaikan tim. Bisa jadi, karena impresif (dan kepercayaan diri) berlebihan setelah menang besar 9-0 melawan Singapura. Juga banyak umpan tarik tidak terarah. Barisan pertahanan (di belakang) masih perlu penguatan skil.

Prestasi skuad Garuda Asia, tidak sia-sia. PSSI (Persatuan Sdepakbola Seluruh Indonesia) telah menjadwalkan pemusatan latihan berkelanjutan ke Eropa. Skuad yang sama akan mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-17 tahun 2023 (di Bahrain), pada bulan Oktober 2022. Pemusatan latihan di Eropa perlu dilakukan dengan “menempelkan” timnas ke kelas latih yunior klub besar Eropa. Konon, Vietnam sudah mengurus visa menuju camp Borussia Dortmund (U-17).

Pemerintah telah menggelontor hadiah kepada Timnas AFF U-16, dengan bonus tim sebesar Rp 750 juta. Indonesia telah dua kali mencatat prestasi juara AFF U-16. Kedua trofi diraih bersama pelatih lokal. Tahun 2018, pelatih Fakhri Husaini, berhasil membawa Timnas ke podium tertinggi, di stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Trofi AFF U-16 pantas menjadi penglipur ke-kecewa-an “gibol” nasional.

Kecewa berat setelah “dipecundangi” sistem head to head. Tetapi realitanya gagal. Walau dalam posisi juara grup, di atas Vietnam dan Thailand. Penyebabnya? Timnas tidak mampu mencetak gol Ketika lawan Vietnam dan Thailand (berakhir 0-0). Sedangkan laga Vietnam vs Thailand, bisa terjadi gol (1-1). Skor ini menjadi protes PSSI, dianggap sebagai “sepakbola gajah.”

Sebenarnya perjalanan Timnas Garuda cukup cemerlang, berhasil mengalahkan finalis AFF musim lalu. Bisa menjadi pengharapan dalam berlaga ke-enam kalinya pada ajang final AFF (Asia Tenggara) Championship. Masyarakat gibol (penggila bola) sudah menunggu selama lima periode final AFF. Andai tren kecerdasan U-16 bisa (dan ditingkatkan), maka pengharapan masyarakat gibol, menempati podium tertinggi Asia.

——— 000 ———

Rate this article!
Timnas U-16 ke Eropa,5 / 5 ( 1votes )
Tags: