Timor Leste Tertarik Buah Produksi Ponpes Al-Huda

Menteri Pertanian Timor Leste Rejio Salu menunjukkan buah blimbing jenis super usai dipetiknya, di lahan milik Ponpes Al-Huda, di Desa Blayu, Kec Wajak, Kab Malang. (cahyono/bhirawa)

Menteri Pertanian Timor Leste Rejio Salu menunjukkan buah blimbing jenis super usai dipetiknya, di lahan milik Ponpes Al-Huda, di Desa Blayu, Kec Wajak, Kab Malang. (cahyono/bhirawa)

Kab Malang, Bhirawa
Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Huda yang berada di Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang mendapatkan penawaran ekspor produksi hasil pertanian, termasuk buah-buahan oleh Menteri Pertanian Timor Leste Rejio Salu.
Ponpes Al Huda, selain sebagai lembaga pendidikan Islam, juga memproduksi hasil pertanian, yang kesemuanya dikerjakan oleh santri dan satriwati. Ada empat komoditi hasil produksi tanaman buah yang nantinya diekspor ke negara Timor Leste, yakni Blimbing, Pepaya, Jeruk, dan salak.
Menurut Menteri Pertanian Timor Leste Rejio Salu, Senin (8/8), ketika mengunjungi Ponpes Al-Huda, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, kunjungannya ke Kabupaten Malang ini, sebagai tindaklanjut untuk melakukan kerjasama dibidang agrikultur. Sebab, di Kabupaten Malang ini telah memiliki potensi dalam mengembangkan pertanian.
Pemerintah Timor Leste, kata dia, tidak hanya melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) saja nantinya, tapi juga melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan, seperti dengan Ponpes Al-Huda ini.
“Karena Ponpes Al-Huda telah mengembangkan produksi pertanian yang memiliki kualitas ekspor, baik itu berupa sayur mayur maupun buah-buahan,” jelasnya. Potensi petanian yang dimiliki di Timor Leste, yang kini menjadi produk unggulan adalah kopi.
“Karena negara kami ini, yang dulu bagian dari Indonesia, memiliki potensi yang paling besar sekarang ini adalah gas alam. Sehingga sayuran dan buah masih impor dari negara tetangga, termasuk Indonesia ini. Kami berharap, hasil produksi pertanian yang dihasilkan petani Kabupaten Malang bisa diekspor ke Timor Leste, dan tentunya akan kami terima dengan tangan terbuka lebar,” tuturnya.
Ketua Yayasan Ponpes Al-Huda KH Tajoel Arifin mengatakan, pihaknya telah menerima penawaran Pemerintah Timor Leste terkait ekspor hasil pertanian diantaranya buah-buahan. Pada bulan Desember 2016 mendatang, ada empat komoditi buah-buahan yang akan pertama kali diekspor ke negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia, yakni Blimbing, Pepaya, Jeruk, dan salak.
“Produk unggulan yang kita miliki saat ini yaitu buah blimbing yang berukuran besar. Sedangkan buah blimbing tersebut saat ini menjadi ikon Kecamatan Wajak, karena selain bentuknya besar, rasanya pun manis jika dibanding buah blimbing dari daerah lain di Jawa Timur (Jatim),” paparnya. Disebutkan, lahan yang dimiliki sekarang seluas 4 hektare (ha), dan itu ditanami empat jenis komoditi. Dari lahan seluas itu, yang mengelola santri dan santriwati Ponpes Al-Huda. Melihat keberhasilan yang dilakukan para santri tersebut, maka Pemerintah Timor Leste meminta dikirim buah-buahan produksi Ponpes Al-Huda. [cyn]

Tags: