Tindak Lanjut Hasil UKG Belum Jelas

Uji Kompetensi Guru (UKG) di SMAN 16 Surabaya berjalan tanpa kendala, Rabu (11/11). Sayang, hingga kini tak ada kejelasan mengenai fungsi hasil pemetaan dalam UKG.

Uji Kompetensi Guru (UKG) di SMAN 16 Surabaya berjalan tanpa kendala, Rabu (11/11). Sayang, hingga kini tak ada kejelasan mengenai fungsi hasil pemetaan dalam UKG.

Surabaya, Bhirawa
Uji Kompetensi Guru (UKG) berlangsung lancar hingga pelaksanaan hari ketiga, Rabu (11/11) kemarin. Sayang, hingga kini belum jelas kemana arah yang diharapkan pemerintah terkait ujian ini. Fungsi pemetaan dianggap masih ngawang karena tak jelas bagaimana tindak lanjutnya.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi. Menurutnya, UKG tahun ini hanya memotret dua aspek kompetensi guru, yaitu pedagogik dan profesionalitas. Sementara aspek sosial dan kepribadian belum masuk dalam materi yang diujikan. “UKG merupakan diagnosis tes untuk mengetahui penyakitnya guru,” kata dia.
Dosen Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini melanjutkan, setelah dilakukan diagnosis, langkah yang seharusnya ditempuh adalah memberikan treatment bagi guru yang kompetensinya di bawah standar. Tapi sayang, hingga kini belum ada informasi lengkap dari pusat mengenai pelatihan guru pasca mengikuti UKG. Khususnya yang lemah di aspek pedagogik maupun profesionalitas. Padahal, rencananya UKG dilaksanakan setiap tahun.
“Penyakitnya harus disembuhkan terlebih dahulu sebelum dilakukan diagnosis kembali. Sementara ini belum ada informasi kapan dilakukan pelatihan bagi guru yang hasil UKG-nya lemah,” ujar dia.
Dengan kondisi demikian, lanjut Martadi, pelatihan belum tuntas dilakukan untuk guru tapi sudah UKG kembali. Dia menyatakan, jumlah guru di Indonesia hampir 3 juta jiwa. Sekitar 400 ribuan guru berada di Jatim. Jika semua pelatihan ditangani pusat, Martadi sanksi dapat dituntaskan dalam setahun. “Perlu juga dicek, apakah pusat sudah menganggarkan dana untuk pelatihan guru dalam APBN. Kalau belum, pelaksanaan UKG tiap tahun bakal sia-sia,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Yusuf Masruh mengakui belum ada informasi dari pusat mengenai pelatihan guru pasca hasil UKG diketahui. Meski demikian, dia berharap hasil UKG ini akan dibagi ke kabupaten/kota maupun provinsi. Kemudian pusat membagi pelaksanaan pelatihan, berapa guru yang dilatih pusat, berapa yang ditangani provinsi maupun kabupaten/kota.
Dengan langkah tersebut, tambah Yusuf, pelatihan cepat dilakukan. Kelemahan guru di aspek pedagogis atau profesional dapat dibenahi sebelum mengikuti UKG kembali. “Kalau aspek sosial dan kepribadian belum masuk UKG karena berkaitan dengan praktik sehari-hari,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Ucup ini menegaskan, guru yang belum sempat ikut UKG pada 9-18 November ini akan didata. Pendataan dilakukan Desember mendatang. “Diharapkan, semua guru di Surabaya tidak ada yang terlewatkan dalam UKG tahun ini,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: