Tinggal di Sidoarjo, Ribuan Warga Bakal Tak Dilayani Pelayanan UHC

Kec Gedangan merupakan wilayah yang banyak diserbu masyarakat pendatang dari luar daerah. Sebab disana banyak berdiri kawasan perusahaan dan kawasan perumahan. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Meski sudah bertahun-tahun hidup di Kab Sidoarjo, namun dimungkinkan akan ada ribuan warga yang pelayanan pengobatan kesehatannya, akan tidak bisa ditangani dengan program UHC atau universal health coverage.

Pasalnya, sesuai dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo, jumlah penduduk di Kab Sidoarjo ada sebanyak 2.082.801 jiwa. Namun, yang masih ber KTP luar kota ada sebanyak 12.6 % atau sebanyak 262.4 ribu jiwa.

Padahal sesuai aturan program pelayanan pembiayaan dengan cara UHC, penduduk di wilayah setempat akan bisa dilayani pengobatan kesehatannya dengan gratis di kelas 3, cukup dengan menunjukkan KTP saja sebagai penduduk kabupaten setempat.

Menurut penjelasan Kasi Statistik BPS Sidoarjo, Susatmo, mereka yang masih ber KTP luar kota ini diantaranya mereka yang selama ini bekerja di Sidoaro namun masih kost.

Ataupun ada yang sudah punya rumah sendiri, namun masih enggan melepas KTP daerah asal dengan sejumlah pertimbangan. Diantaranya ada yang menyangkut masalah pelayanan.

“Misalnya dari orang Surabaya, mereka tidak mau melepas KTP sebagai warga Surabaya, karena menganggap pelayanan di Surabaya masih dinggap lebih bagus dari Sidoarjo,” komentar Susatmo, Rabu (10/3) kemarin.

Menurut Susatmo, mungkin alasan yang nomor dua, warga tidak mau ber KTP Sidoarjo, secara bijaksana harus bisa menjadi masukan yang bagus untuk meningkatkan semua pelayanan yang ada .

Bagi nomor 1, warga yang tidak mau melepas KTP daerah asal, menurut Susatmo, bila mereka harus mengeluarkan biaya misalnya Rp50 ribu untuk berobat di Sidoarjo, mereka akan sanggup. Namun apabila harus rawat inap mereka pasti akan memilih pulang kampung. Sebab di tempat asalnya mereka juga akan dilayani UHC.

“Karena UHC ini program Nasional. Setiap daerah pasti menjalankannya,” katanya.

Bisa jadi, lanjut Susatmo, penduduk-penduduk itu akan memilih segera pindah ke Sidoarjo, kalau seandainya pelayanan pembiayaan kesehatan UHC bisa untuk di kelas 2 bahkan kelas 1.

Dalam sensus penduduk tahun 2020 itu, diakui Susatmo, tidak sampai detail menyebutkan wilayah kecamatan yang masih banyak warga yang ber KTP luar daerah.

Tetapi dari analisa, tentunya wilayah-wilayah kecamatan yang selama ini menjadi sasaran para kaum urban datang ke Sidoarjo. Misalnya Kec Krian, Kec Taman, Kec Waru, Kec Sedati, Kec Gedangan, Kec Buduran, Kec Sukodono, Kec Sidoarjo da Kec Candi.

“Seperti filosofi, ada gula ada semut, dimana ada pekerjaan, pasti akan banyak orang kesana,” kata Susatmo, yang warga Kec Taman itu.(kus)

Tags: