Tinggi Penderita Katarak, KMU Upgrading Dokter Spesialis Mata Lewat BPW

Dokter memeriksa pasien sebelum melakukan operasi katarak gratis, Minggu (21/1). [siti/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Tingginya angka penderita katarak di Indonesia salah satunya akibat minimnya dokter mata yang memiliki spesialis katarak. Karenanya Klinik Mata Utama (KMU) yang memiliki pusat di Gresik ini mengajak para kolega dokter spesialis mata untuk upgrading kemampuannya melalui teknik Basic Phaco Workshop (BPW).
“Kami sharing teknik vecho dan Klinik Mata Utama ini salah satu pusat training yang diakui secara nasional,” kata Direktur Klinik Mata Utama dr Uyik Unari, Minggu (21/1).
Dia mengatakan, peserta pelatihan itu terdiri dari dokter spesialis mata di seluruh Indonesia. Para peserta akan diberi pelatihan tentang skill untuk operasi pacho dan praktik secara langsung.
“Workshop dua hari ini mengupas tuntas dan saya ingin benar-benar menstransfer secara penuh. Pesertanya dari Aceh sampai Tenggarong dan kami ingin mereka nanti bisa mempraktikkan di lapangan,” tambahnya.
Menurut dia, selain menggelar pelatihan, Klinik Mata Utama juga melakukan misi sosial di antaranya dengan mengadakan bakti sosial untuk pengobatan mata gratis. Terutama untuk operasi katarak.
“Hingga saat ini kami sudah menangani sekitar 5 ribu pasien secara gratis. Dan ke depan kita juga ingin mendirikan klinik dan bekerjasama dengan rumah sakit di Indonesia,” tandasnya.
Teknik operasi dengan teknologi pacho diklaim mempunyai beberapa kelebihan. Di antaranya adalah proses sembuhnya lebih cepat dan pasien tidak harus dioperasi setelah katarak prosesnya matang.
“Kelebihan operasi ini tidak harus kataraknya matang dulu, tetapi bisa diambil ketika ada gejala. Karena tidak ada pembuluh darah jadi penyembuhannya cepat. Ada pun waktu yang dibutuhkan sebelumnya 1 jam kini hanya 10 menit,” tambahnya.
Uyik menyarankan agar mereka yang berusia lanjut tidak banyak terpapar sinar matahari karena berpeluang besar terjangkit katarak. “Kalau usia lebih lanjut maka jika keluar harus memakai kacamata agar tidak terpapar matahari. Rata rata penderita katarak usia 50 ke atas, tapi jika ada penyakit komplikasi seperti diabetes bisa terkena lebih dini,” pungkasnya.
Beberapa gejala katarak kata Uyik adalah merasakan pandangannya
seperti kabut. Di samping itu mereka sering berganti lensa kacamata.
“Kalau gak dioperasi maka tekanan bola mata tinggi dan syarafnya rusak dan tidak bisa sembuh. Syaraf seperti listrik kalau putus walaupun bola diambil tidak akan bisa nyala,” pungkasnya. [cty]

Tags: