Tingkat Hunian Hotel Tak Pengaruhi Minat Investasi

Hotel di kota batuKota Batu, Bhirawa
Tingkat hunian hotel Kota Batu ternyata terus mengalami penurunan sejak 2013 lalu. Berdasarkan data BPS pada tahun 2013, tingkat hunian hotel hanya 32,99 persen. Dan tahun 2014 mengalami penurunan hingga 5,5 persen menjadi 27,49 persen.
Walaupun tingkat hunian hotel menurun, ternyata tak mempengaruhi minat investor untuk masuk dalam bisnis perhotelan di Kota Batu. Ada beberapa pengusaha perhotelan yang telah mengajukan izin untuk berinvestasi di Kota Batu dalam tahun ini. Termasuk diantaranya adalah musisi terkemuka Achmad Dani yang akan menanamkan investasi hingga Rp 1 trilyun.
Untuk menaikkan kembali tingkat hunian hotel, PHRI akan mengevaluasi harga sewa kamar yang tergolong mahal dibanding daerah lain. Selain itu juga mendorong kreatifitas pengelola perhotelan, sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan menjadi daya tarik wisatawan.
Penurunan tingkat hunian hotel ini menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan terbatas antara Pengurus PHRI Kota Batu dengan Walikota Batu Eddy Rumpoko beberapa waktu lalu.
Menurut Ketua PHRI Kota Batu, Bambang Satya Darma, penurunan tingkat hunian hotel dipicu oleh mahalnya harga sewa dan tingkat kepuasan konsumen.
“Dibanding harga sewa kamar di Surabaya, harga sewa kamar di Kota Batu memang lebih mahal, apalagi saat liburan, long week end dan week end. Sementara tingkat kepuasan konsumen masih dibawah standart,” kata Bambang kepada bhirawa, Kamis (8/10).
Untuk memacu tingkat hunian hotel, Bambang berharap agar pemerintah membuat sejumlah paket kebijakan yang mendorong kreatifitas pengelola hotel. Selain itu PHRI juga akan mendorong anggota untuk lebih memperhatikan kepuasan konsumen dengan meningkatkan pelayanan.
“Kami berharap Pemkot Batu dan PHRI bekerja sama dan bersinergi dalam mendorong memacu tingkat hunian hotel. Seperti kebijakan yang mendorong adanya kegiatan yang berciri khas kota Batu, seperti pekan batik Batu, dan lainnya,” tutur Bambang.
Terkait dengan usulan tersebut, Walikota Batu Eddy Rumpoko menyatakan Pemkot Batu menyambut baik. Masalah mahalnya harga sewa kamar, makanan dan pelayanan konsumen atau tamu memang menjadi perhatian serius Pemkot Batu.  Oleh karena itu, pemerintah akan membuat aturan standarisasi pelayanan tamu hotel, harga sewa kamar dan harga makanan, agar tingkat kepuasan konsumen dapat ditingkatkan.
“Masalah harga makanan yang sering dinaikkan di saat long week end menjadi salah satu yang sering dikeluhkan. Termasuk pelayanan kamar yang kurang memuaskan. Pembenahan ini harus dilakukan bersama-sama, agar ada perbaikan pelayanan kepada wisatawan,” tegas Eddy.
Menurunnya tingkat hunian hotel ini berbanding terbalik dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat selama 7 tahun terakhir. Tahun 2014 lalu jumlah kunjungan wisatawan sudah mencapai 4 juta orang. Selain perbaikan pelayanan kepada wisatawan, hal lain yang harus dilakukan adalah memperbanyak event atau kegiatan, baik itu seni, olah raga maupun meeting.
“Kita harus bisa membuat kegiatan yang mBatu banget, seperti lempar tomat atau sayur. Pokoknya harus unik,” tandasnya.  [sup]

Tags: