Tingkat Konsumsi Ikan Warga Sumenep Lampaui Nasional

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim saat melihat hasil karya peserta lomba cipta menu masakan untuk keluarga

Sumenep, Bhirawa
Konsumsi ikan warga Kabupaten Sumenep setiap tahun relatif meningkat. Pada tahun 2019 ini, dihitung rata-rata, angka konsumsi ikan warga Kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura ini lebih tinggi di banding Jawa Timur, bahkan Nasional.
Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Sumenep, Nurfitriana Busyro mengatakan, tingkat konsumsi ikan warga Sumenep pada tahun 2019 mencapai 55,49 kilogram per kapita per tahun.
Angka teraebut di atas rata-rata konsumsi tingkat Jawa Timur yang hanya 36,45 kilogram per kapita pertahun dan Nasional sebesar 50,64 kilogram per kapita per tahun.
“Ini menunjukkan warga Sumenep semakin gemar memakan ikan. Sebab, mengkonsumsi ikan ini sangat baik bagi kesehatan. Dan potensi ikan di Sumenep ini sangat bagus,” kata Nurfitriana pada acara malam Gebyar Gemarikan, Rabu (3/7) malam di Taman Bunga Sumenep.
Menurut istri Bupati Sumenep ini, angka konsumsi ikan untuk warga Kabupaten Sumenep tersebut terhitung pada bulan April 2019. Namun, angka tersebut tidak membuatnya berhenti terus berupaya meningkatkan konsumsi ikan itu.
“Kami akan terus meningkatkan angka konsumsi ikan di Sumenep ini menjadi tertinggi se-Indonesia. Kami menginginkan seperti di Jepang, di mana tingkat konsumsi ikan mencapai 100 kilogram per kapita per tahun,” jelasnya.
Ia menegaskan, Gebyar Gemarikan atau Gemar Memasyarakatkan Makan Ikan yang diselenggarakan setiap tahun itu diyakini dapat berdampak pada penurunan angka stunting di Kota Keris ini. Buktinya, pada tahun ini Sumenep menjadi daerah terbaik dalam penurunan stunting, yaitu mencapai 18,5 persen dari tahun 2013 sebesar 52,5 persen.
“Kondisi itu sudah dipresentasikan di Jakarta oleh bapak bupati,” ucapnya.
Ia menjelaskan mengonsumsi ikan pada seribu hari pertama masa kehamilan dapat membuat bayinya kuat dan sehat karena ikan mengandung kalsium yang sangat tinggi. Kalsium yang terkandung pada ikan itu sangat bermamfaat bagi ibu dan anak dikandungan.
“Membuat ibu hamil sehat dan anaknya juga sehat serta baik dalam pertumbuhannya,” urainya.
Pihaknya mengaku sudah gencar melakukan sosialisasi melalui program PKK, seperti pada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) hingga ke pelosok desa, baik di wilayah daratan maupun kepulauan. Masyarakat Sumenep memiliki kelebihan tersendiri, setiap mengonsumsi ikan yang menjadi sayurnya adalah daun kelor.
“Kalau ikan dikonsumsi dengan sayuran daun kelor rasanya bertambah enak dan membuat tubuh lebih sehat dan menambah kecerdasan,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, Arif Rusydi mengharapkan sosialisasi gemar makan ikan, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Sumenep terus digalakkan agar masyarakat semakin gemar memakan ikan.
Selain itu, juga mendorong peningkatan konsumsi ikan yang berdampak pada kesehatan dan kecerdasan masyarakat demi terwujudnya generasi emas di tahun 2025 serta peningkatan ekonomi warga, seperti pada bidang usaha budidaya ikan lele.
“Tentunya kami membutuhkan kerjasama yang baik dengan pihak lain agar tujuan tersebut bisa tercapai dengan maksimal,” kata Arif Rusydi.
Dalam acara yang dihadiri Bupati Sumenep, A. Busyro Karim dan anggota Forkopimda, pimpinan OPD, Camat di lingkungan pemerintah Kabupaten Sumenep dan Dinas Kelautan Provinsi Jatim yang diwakili Evy Afianasari itu juga dilaksanakan lomba cipta menu masakan untuk keluarga dengan bahan dasar ikan lele, nila dan tenggiri. [Sul]

Tags: