Tingkatkan Ekonomi Nelayan Bawean, Paslon QA Janjikan Bentuk BUMD Perikanan

Cabup Qosim mendatangi sentra pengolahan ikan pindang di Desa Dedawang Kecamatan Tambak, dan mencoba proses produksi yang masih tradisional.

Gresik, Bhirawa.
Produksi ikan tangkap di Pulau Bawean tiap tahun cukup besar, berpotensi meningkatkan perekonomian setempat. Namun produksi sebesar tidak mampu mendongkrak kesejahteraan nelayan, karena ketiadaan industri pengolah ikan serta cold storage untuk menyimpan hasil tangkapan nelayan.

Beranjak dari persoalan itu, paslon Qosim- Alif (QA). Menawarkan program kerja berupa pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perikanan, kegiatan produksi ikan tangkap dari Pulau Bawean bisa dikelola dengan baik. Mulai penyediaan alat tangkap, pengelolaan pasca tangkap, pengawetan pengemasan hingga memasarkan seluruh produk tangkapan laut.

Menurut Halilah salahsatu pengelola home industri ikan pindang, ada sekitar 7 home industry yang ada di Desa Dedawang. Sebagian besar mereka berharap ada yang membantu menyediakan bahan baku kendil (tempat pindang dari tanah liat), dan ikan sarden tangkap secara rutin.

“Biar harga tidak naik turun, karena bahan baku ikan tidak stabil pasokannya dan minta dibantu penyediaan sarana transportasi. Untuk mempercepat penjualan produk ikan pindang ke daerah pasar seperti di Brondong Paciran, serta dibantu pemodalan untuk meningkatkan kapasitas produksi,” kata ibu tiga anak ini kepada Cabub dan Cawabub Qosim dan dr. Alif.

Semetara Usman nelayan Desa Teluk Jati Kecamatan Tambak mengungkapkan, bahwa ikan tongkol dan kakap tangkapan nelayan sering rusak karena tidak ada mesin pendingin. Selama ini, mereka mengawetkan ikan secara manual dengan menyediakan boks pendingin diberi pecahan es batu.

“Harapan kami, di Bawean ini ada tempat pendinginan ikan dan penampung ikan hasil tangkapan nelayan agar tidak cepat rusak dan harganya jatuh. Kami berharap Cabub Qosim dan Cawbub dr. Alif, membantu jika sudah dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Gresik periode mendatang,” terang Usman.

Cabup Qosim mengatakan, bahwa bersama Cawabub Alif. Berkomitmen meningkatkan kesejahteraan nelayan serta industri kecil pengolahan ikan di Bawean, solusinya. Akan membentuk BUMD perikanan, perusahaan daerah secara khusus akan menangani sektor perikanan di Kabupaten Gresik. Baik ikan budidaya, maupun ikan tangkap.

Konsep BUMD, akan menyediakan kebutuhan nelayan dan petambak budidaya ikan. Baik alat tangkap ikan, pakan ikan hingga sarana tangkap ikan. BUMD perikanan akan mendirikan cold storage di sejumlah sentra nelayan, seperti tempat pelelangan ikan seperti di Dedawang Bawean atau Campurejo, Panceng.

“Ikan tangkap nelayan akan kami tampung di cold storagae, melalui kelompok nelayan. Selanjutnya ikan yang sudah disimpan, akan disalurkan ke industri pengolahan ikan seperti Kelola Mina Laut. BUMD perikanan juga akan membentuk divisi pengolahan ikan, yang akan memproduksi olahan ikan dalam bentuk jadi. Untuk dipasarakan di toko modern, dan toko konvensional,” terang Cawabub Qosim.

Sementara bagi pemilik usaha kecil pengolahan ikan, nantinya akan dilakukan pendampingan dan pembinaan agar kualitas produksi meningkat dengan kemasan siap saji dan higienis. Soal pemodalan, nanti disediakan melalui program UMKM bangkit. Yang mendata pengusaha kecil, untuk dibantu pemodalan dan pemasaran hasil produksi.

Ditambahkan Cabub Qosim, akan senantiasa membawa masyarakat Gresik sejahtera. Dengan meningkatkan perekonomian melalui program yang kami tawarkan, pada visi dan misi Qosim – Alif menuju Gresik Ayem Tentrem. (kim)

Tags: