Tingkatkan Inovasi Guru, Dindik Gelar GTK Creative Camp

Dindik Jatim beri pemantapan kepada Cabdindik Wilayah Jatim Terkait kompetisi GTK Creative Camp.

Diikuti 4.580 Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan
Surabaya, Bhirawa
Upaya peningkatan kualitas dan mutu guru dan tenaga pendidikan terus dilakukan Dinas Pendidikan Jawa Timur. Melalui kompetisi GTK (Guru dan Tenaga Pendidikan) Creative Camp diharapkan mampu mempunyai karya inovasi yang berguna tidak hanya bagi siswa namun bagi masyarakat.
Menurut Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi, kompetisi GTK Creative Camp merupakan wadah bagi para GTK dalam meningkatkan kualitasnya melalui karya inovasi ilmiah. Kegiatan tersebut diikuti 4.580 guru dan kepala SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta di seluruh Jawa Timur. Dengan rincian, 639 orang dari bidang lomba inovasi kepala sekolah, 916 orang bidang video tourism, 353 orang bidang desain fashion, 1.095 daur ulang, 463 orang dari urban agriculture, dan 1.114 dari budidaya lintas usaha.
“Banyak dari mereka yang berasal dari wilayah Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang dan Banyuwangi. Kami berharap yang sudah mendaftar bisa menyelesaikan hingga akhir,” ujar Wahid, Selasa (25/8) kemarin.
Dikatakan Wahid, dari program GTK Creative Camp, Dindik Jatim akan memiliki sekitar 8.780 karya inovasi. Karenanya, ia menilai program tersebut sangat penting, terlebih guru dan kepala sekolah harus menjadi agen perubahan.
“Karena era industri 4.0 basis nya teknologi digital mampu merubah peradaban kehidupan. Sehingga era inilah tuntutan pertama inovasi dan kreativitas,” kata mantan Kadis Perhubungan Provinsi Jatim ini.
Ditambahkan Wahid, kompetisi ini akan dievaluasi 18 tim juri yang berasal dari SEAMEO, dan Universitas Negeri Malang (UNM). ”Kami berharap peserta GTK bisa mengikuti ajang kompetisi inovasi hingga di Asia Tenggara,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid GTK Dindik Jatim, Suhartatik menambahkan, GTK Creative Camp merupakan lomba inovasi yang didahului dengan pelatihan dan pembinaan. ”Sistem lombanya dilakukan dengn workshop online selama dua minggu, setelah itu ada waktu sekitr sebulan untuk menyetor tugas yang dikompetisikan,” urai Suhartatik usai pembukaan GTK Creativ Camp, Selasa (25/8).
Hasil dari lomba ini, tambah Suhartatik, berupa inovasi nyata yang dibuktikan dengan video. Inovasi ini bisa berupa media pembelajaran atau karya lain sesuai dengan bidang kompetisi. Dari 4.580 peserta, Suhartatik merinci 639 peserta merupakan kepala sekolah yang mengikuti kategori lomba inovasi kepala sekolah. Sementara sisanya merupakan guru yang mengikuti lomba kategori Video Tourism, Desain Fashion, Daur Ulang, Urban Agriculture dan Budidaya Lintas Usaha.
“Para peserta nanti akan ikut pembinaan per kelas sesuai kategori lomba. Diharapkan, melalui lomba ini ekpektasi dan realitas pada era pandemi guru dan kepala sekolah dapat memunculkan karya – karya yang inovatif. Penyelenggaraan lomba di tahun pandemi ini merupakan ujian gotong royong semua pihak untuk membangun semangat pantang menyerah guru dan tenaga kependidikan untuk tetap berinovasi dari rumah dengan penuh integritas,” tandasnya. [ina]

Tags: