Tingkatkan Kapasitas Mitigasi Bencana bagi Penyandang Disabilitas

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Gatot Soebroto mewakili Plt Kalaksa BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi saat berbincang dengan salah satu relawan Disabilitas di Novotel Samator East , Surabaya (26/3). [Oky abdul sholeh/bhirawa]

Rakor Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim
BPBD Jatim, Bhirawa
Penyadang disabilitas tak jarang mendapatkan perlakuan yang kurang adil. Selain dipandang sebelah mata oleh beberapa orang. Keberadaan mereka pun seakan-akan tidak diperhitungkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal itu berbeda ketika membicarakan terkait kebencanaan. Penyandang disabilitas yang awalnya sering dianggap sebagai objek, kini berbalik 90 derajat menjadi subjek dalam kebencanaan. Di tangan Badan Penanunggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, penyandang disabilitas dilatih pentingnya peningkatan kapasitas dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB).

Pentingnya PRB ini lantaran risiko penyandang disabilitas dalam bencana sangatlah tinggi. Sehingga perlu pengikutsertaan penydang disabilitas dalam PRB. Terutama dalam penanggulangan bencana, baik dari hal pencegahan, mitigasi sampai dengan kesiapsiagaan bencana.

“Dengan pelatihan, informasi dan ilmu yang didapat ini bisa disampaikan dan ditularkan kepada komunitas kita (penyandang disabilitan) atau masyarakat umum. Sehingga sepaham visi dan misinya dalam pengurangan risiko bencana,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Gatot Soebroto pada rakor yang digelar di Novotel Samator East Surabaya Hotel.

Rakor yang bertemakan ‘Tangguh Bersama Seluruh Elemen Masyarakat Jatim’ ini digelar selama dua hari, yakni pada Jumat (26/3) dan Sabtu (27/3). Kepada Bhirawa Gatot menambahkan, rakor tangguh ini merangkul diantaranya komunitas Disable Motorcycle Indonesia (DMI) Jatim dan komunitas disabilitas yang ada di Jatim.

Dengan adanya pelatihan mitigasi bencana dan PRB, Gatot berharap penyandang disabilitas memiliki jiwa yang tangguh dalam upaya mitigasi bencana. Terutama kesiapsiagaan dalam mengantisipasi ancaman bencana. Dimana berdasarkan Kajian Risiko Bencana Provinsi Jatim, tahun 2020-2024 Jawa Timur mempunyai 14 Jenis ancaman bencana.

“Mudah-mudahan semua materi yang disampaikan narasumber, bisa disampaikan kepada komunitas maupun masyarakat. Rakor yang bersamaan dengan kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2021 di BNPB (Hari Jumat) ini, dapat membangun kesadaran kolektif akan kepedulian terhadap penanggulangan bencana,” harapnya.

Antusiasme rakor tangguh ini ditunjukkan oleh 100 orang peserta. Seperti yang diungkapkan Ketua Disable Motorcycle Indonesia (DMI) Jatim, Abdul Syakur. Pihaknya berterima kasih kepada BPBD Jatim yang menggandeng komunitasnya dalam mitigasi bencana.

Keterlibatan teman-teman, dikatakan Abdul, harus menjadi subjek perubahan. Dimana penyandang disabiltas bisa berperan dalam hal mitigasi bencana dengan porsi yang dimiliki. Minimal apa yang diajarkan dalam rakor dapat disosialisasikan ke anggota di masing-masing daerah.

“Alhamdulillah, banyak hal Yang bisa kita dapatkan di sini. Terutama pengetahuan bagaimana seorang disabilitas tidak hanya sekedar seolah-olah menjadi objek semata. Melainkan bisa berperan dan menjadi subjek dalam hal pencegahan maupun ketika bencana itu sudah terjadi,” ucapnya.

Dengan jumlah anggota sekitar 600 orang di Jatim, pihaknya berharap pelatihan PRB ini dapat diterapkan dalam keseharian. Terutama bagi para peserta yang tidak hanya penyandang disabilitas, ada juga dari teman-teman tuna netra, pihaknya yakin apa yang sudah diajarkan dan diberikan dalam rakor ini dapat disosialisasikan kepada anggota lainnya maupun masyarakat.

“Harapan kami mudah-mudahan sinergi DMI dengan BPBD Jatim akan tetap berlanjut. Kita juga ingin organisasi disabilitas di Jatim ini sudah bersinergi dan bisa satu misi visi untuk mewujudkan Jawa Timur itu inklusi untuk kami juga,” pungkasnya.

Hadir dalam rakor, diantaranya Kasi Pencegahan BPB Jatim, Dadang Iqwandy; Ketua DPD Gerkatin Jatin, Maskurun Yuyun. Dan 100 orang peserta penyandang disabilitas maupun penyandang tuna netra. [bed]

Tags: