Tingkatkan Kebutuhan Daging dan Susu, Lakukan Terobosan

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam meningkatkan kebutuhan daging sapi dan susu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Peternakan telah melakukan beberapa terobosan, yaitu Program Intan Selaksa, Pengendalian Pemotongan Betina Produktif, dan Program Aster Krisan.

Plt Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir Moch Gunawan Saleh MM menyampaikan, untuk program Intan Selaksa (Inseminasi Buatan Sejuta Lebih Anakan Sapi) untuk mendukung SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri).

“Dengan program ini maka setiap tahun di Jawa Timur akan lahir anak sapi hasil Kawin Suntik (Inseminasi Buatan) lebih dari satu juta ekor,” katanya didampingi Ka UPT IB Disnak Provinsi Jatim, Dr drh Iswahyudi MP.

Untuk pengendalian Pemotongan Betina Produktif, lanjut Gunawan, Disnak Provinsi Jatim bekerja sama dengan Baharkam Polri untuk menegakkan aturan larangan pemotongan betina produktif

“Dengan kegiatan ini diharapkan sapi betina produktif tetap dapat menghasilkan anak/pedet sehingga akan meningkatkan populasi sapi di Jawa Timur dan Indonesia,” ujarnya.

Sedangkan program Aster Krisan (Asuransi Ternak Kurangi Resiko Anda). Dengan program ini maka ada jaminan atas resiko usaha pemeliharaan sapi. Fasilitasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) untuk mengurangi resiko usaha.

“Pemerintah memberikan subsidi kepada peternak peserta asuransi sebesar 80% (160 ribu) untuk membayar premi asuransi yang nilainya 200 ribu,”tambahnya.

Adanya terobosan yang dilakukan itu, kata Gunawan, sekaligus menjawab isu strategis seperti peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun berdampak pada peningkatan kebutuhan daging sapi dan susu segar.

Selain itu, Jawa Timur telah berhasil memenuhi kebutuhan / Swasembada daging sapi dan susu untuk Jawa Timur, namun secara nasional Indonesia masih defisit daging sapi dan susu

Kemudian, peningkatan populasi sapi baik sapi potong maupun sapi perah secara Nasional belum bisa mencukupi kebutuhan daging sapi dan susu segar sehingga terjadi impor daging sapi dan bahan baku susu untuk mencukupi kekurangan kebutuhan di Indonesia.

Selanjutnya, di Jawa Timur terdapat 3 Industri Pengolah Susu (IPS) besar yakni PT. Nestle, PT. Indolakto dan PT. Greenfields Indonesia, kebutuhan / demand bahan baku susu segar untuk IPS di Jawa Timur sebanyak 2.000 ton/hari.

Sedangkan produksi susu segar di Jawa Timur baru bisa mencukupi / mensuplay sebanyak 1.400 ton/hari sehingga masih defisit susu segar sebanyak 600 ton/hari atau setara dengan 40.000 ekor sapi perah produksi. [rac]

Tags: