Tingkatkan Kemampuan Melalui International Culture Expo

Menggunakan pakaian karakter Gatot Kaca (Indonesia) Kepala Sekolah SAIM Ahmad Mukhtar Fanani saat mengunjungi salah satu booth Duta Belgia dan mencoba permainan yang disuguhkan Duta Belgia.

Surabaya, Bhirawa
Mengangkat tema ‘Together For Peace’ Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) mengadakan Culture Expo 2018 yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai negara yang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di Surabaya.
Kegiatan yang bertujuan untuk menambahkan wawasan dan kemampuan berkomunikasi siswa-siswi SD nya tersebut, mendapat berbagai respon menarik dari mahasiswa asing, salah satunya Ihsan Idrees. Mahasiswa asal Palestine tersebut menuturkan jika kegiatan ‘International Culture Expo 2018’ merupakan kegiatan yang menarik. Di mana kegiatan ini, ungkapnya menberikan informasi yangvdi butuhkan tentang berbagai negara baik dari Asia, Amerika, Afrika maupun Eropa.
“Anak-anak disini akan belajar tentang berbagai negara, makanan, bahasa dan melihat bagaimana cara berpakaian dari negara lain ” tuturnya.
Sehingga, lanjutnya kegiatan tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh siswa dalam meningkatkan komunikasi mereka dengan kami. Dengan begitu, mereka akan menggali informasi dengan sendirinya tentang culture kami.
Mahasiswa Magister Hubungan International Unair ini juga menambahkan, bahwa dengan adanya komunikasi antara pihaknya dan siswa akan berdampak pada pengembangan ide kreatif siswa dalam membuat sesuatu atau menyelesaikan masalah. Diakuinya kegiatan tersebut juga membuatnya belajar banyak informasi tentang negara Spanyol dan Prancis.
Sementara itu, Zia Maulana Dewanto siswa kelas 6 yang memrepresentasikan negara Belanda di Boothnya mengungkapkan, jika ia membutuhkan waktu selama 3 hingga 4 minggu dalam penguasaan materi negara Belanda. Seperti, penguasaan materi Ekonomi, Sejarah Singkat, Makanan Khas, Identitas Negara dan Olahraga Ekstream (Fierl Jeppen) harus ia pahami untuk memberikan informasi kepada pengunjung booth nya.
“Saya sih butuh waktu 3 sampai 4 minggu untuk menguasai materi negara Belanda” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk seluruh pengunjung yang datang ke booth nya, akan di berikan sebuah pertanyaan seputar negara Belanda. Pertanyaan atau kuis yang dibungkus dengan permainan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi atau tambahan wawasan kepada teman sebayanya maupun mahasiswa asing.
“Untuk mendapatkan berbagai souvenir dan makanan khas dari Belanda, mereka harus mampu menjawab pertanyaan dari permainan ini (roda putar)” jelasnya.
Jadi ada dua kategori tambahnya, kategori pertama jika pengunjung mampu menjawab dengan benar dia akan mendapatkan makanan dan soivenir berupa bookmark, gantungan kunci, pin, pensil dan sebagainya). Jika salah, dia hanya mendapatkan makanan saja.
Diakuinya, ketika mahasiswa asing dari Mesir menyambangi boothnya, siswa kelas 6 SD ini tidak merasakan kesulitan yang berarti dalam berkomunikasi.
Ahmad Fadil Hilmi Putra, salah satu siswa yang ikut merasakan meriahnya acara “International Culture Expo 2018” mengatakan jika dirinya merasa senang bisa berkontribusi dalam acara kebudayaan.
“Aku tadi mencoba beberapa permainan dari dua negara yaitu pakistan dan norwegia dan berhasil mendapatkan beberapa makanan dan bolpoin” terang siswa kelas 3 SD SAIM ini.
Menurut Manager Humas Hamdiyah, acara tersebut merupakan projek dari hasil pembelajaran budaya nasional yang sebelumnya dilakukan ketika siswa duduk dibangku kelas 2 dan 4.
“Kita ingin menumbuhkan rasa percaya diri mereka, bahwa mereka juga bisa menjadi warga dunia” tututnya.
Selain itu, imbuhnya Hamdiyah juga mengungkapkan jika kegiatan tersebut menjadi kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi siswa nya dalam berbahasa inggris.

Wadahi Kreatifitas Siswa, Resmikan Ruang Kreatif Sekolah
Selain Kegiatan ‘International Culture Expo 2018’ yang diselenggarakan kemarin (27/2) di halaman Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM), juga dimanfaatkan untuk meresmikan ‘Ruang Kreatifitas Sekolah’. Kegiatan yang seyogyanya diresmikan oleh Kepala Dindik Surabaya, Ikhsan ini digantikan oleh Direktur SAIM, Aziz Badiansyah.
Menurut Kepala Sekolah SD SAIM, Ahmad Mukhtar Fanani nantinya, ‘Ruang Kreatif Sekolah’ akan menjadi wadah berkreasi mural bagi siswa-siswinya.
“Kami membuat tempat ini agar anak-anak bisa berkreasi menggambar mural di dinding” paparnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan jika tema yang diusung untuk mengawali pembuatan mural adalah binatang-binatang yang hampir punah. Di samping, sebagai wadah penyaluran bakat seni berupa mural, adanya ‘Ruang Kreatif Sekolah’ juga dijadikan sebagai media pembelajaran bagi tenaga pendidik SAIM untuk mengenalkan mengenalkan berbagai jenis binatang, termasuk daerah tinggalnya, golongan hewan pemakan apa dan sebagainya.
“Dari mural ini, kami juga ingin menjadikan nya sebagai media pembelajaran untuk anak-anak kami” terangnya.
Sehingga, tambahnya mereka mempunyai sikap memiliki dan menjaga satwabkita yng hampir punah. Tidak hanya bagi siswa SD saja, rencananya mural akan diisi oleh siswa SMP, SMA dan wali murid SAIM dengan pengusungan tema yang berbeda setiap 2 tahunnya.
“Insya’ Allah ini merupakan salah satu langkah SAIM menumbuhkan jiwa seni dalam diri anak didik kami” Pungkasnya.
Sementara itu, Direktur SAIM, Aziz Badiansyah berharap dengan diresmikannya ‘Ruang Kreatif Sekolah’ nantinya bisa menginspirasi sekolah-sekolah lainnya untuk mewadahi kreatifitas anak dalam sebuah proses pendidikan yang baik.
Sebelumya, peresmian ‘Ruang Kreatif Sekolah’ dibuka dengan tulisan nama dan coretan gambar negara masing-masing dari puluhan mahasiswa asing yang berasal dari International Office ITS, International.Office Unair, Resillience Institute UNTAG, Rotary Club, dan Equiphubs. [ina]

Tags: