
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Jawa Timur se-wilayah kerja Bakorwil II Bojonegoro di Gedung Serbaguna Bojonegoro.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Jawa Timur se-wilayah kerja Bakorwil II Bojonegoro di Gedung Serbaguna Bojonegoro, Senin (20/11) malam.
Gubernur Khofifah mengatakan, kegiatan Sapa ASN ini untuk memberi suplemen motivasi sekaligus apresiasi bagi para ASN Provinsi Jawa Timur untuk lebih meningkatkan kinerja, produktifitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Pada kesempatan hari ini saya ingin menyapa dan menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada seluruh ASN Pemprov Jatim di wilayah kerja Bakorwil II Bojonegoro yang berdedikasi dalam semangat pengabdian mendukung capaian kinerja Jatim selama 5 tahun,” kata Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah memotivasi ASN melalui hasil survei KEMENPAN-RB terkait alasan mengapa memilih menjadi ASN. Dari survei tersebut jawaban tertinggi sebanyak 84,3% adalah ingin berkontribusi terhadap negara dan memperbaiki pelayanan masyarakat. Artinya, ASN mempunyai tekad bahwa perbaikan pelayanan masyarakat ada di tangan panjenengan semua.
“Saya ingin memanggil memori kita semua bahwa inilah niat awal yang kemudian dalam perjalanan ada lika liku, ada dinamika dan seterusnya tapi mari kita kembalikan niat awal adalah ingin memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ajak Gubernur Khofifah.
Tekad untuk bisa memperbaiki layanan masyarakat, kata Gubernur Khofifah, terkadang mengalami siklus naik dan turun. Penyebabnya bervariasi. Ada dinamika kontraksi tertentu terhadap pimpinan atau terhadap lingkungan kemudian merasa ada penurunan produktivitas.
“Ayo sekarang bersama-sama kita sama-sama me-recharge semangat diri. Kalau ulama ahlussunnah menyebut, iman itu bertambah dan berkurang. Kalau jarang disirami tidak hanya berkurang bisa kering bahkan kemudian tidak ada semangat,” ungkapnya.
Sejauh ini Gubernur Khofifah menilai kerja keras dan kerja ikhlas ASN tidak sekadar melayani, melainkan turut menyumbangkan ide-ide atau inovasi dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sehingga, pelayanan berjalan optimal dan Jatim menorehkan berbagai prestasi dan penghargaan.
“Karena ada layanan yang prima serta inovasi yang panjenengan lakukan termasuk inovasi dari Bapenda, ESDM, layanan perpustakaan dan layanan DP3AK. Semua ini kerja keras panjenengan semua,” ungkapnya.
Capaian-capaian kinerja dan inovasi yang telah dirajut selama kurang lebih 5 tahun dibuktikan melalui kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jatim, stakeholder dan masyarakat Jatim. Menurutnya, kontribusi Jatim terhadap pembangunan nasional dan sejumlah prestasi maupun kemajuan berhasil diperoleh dengan baik.
Industri manufaktur yang tumbuh signifikan juga diikuti dengan pertumbuhan ekonomi dan nilai investasi yang baik dari Jatim. Termasuk bidang pendidikan mencatatkan prestasi gemilang diantaranya sebagai provinsi dengan siswa terbanyak diterima di Perguruan Tinggi Negeri tanpa tes selama empat tahun berturut, 3 kali berturut turut menjadi juara umum Olimpiade Sains Nasional, serta juara umum Olimpiade Penelitian Siswa.
Di sektor pertanian, Jawa Timur juga menjadi provinsi lumbung pangan nasional dengan produktivitas padi tertinggi selama empat tahun berturut turut dan provinsi dengan jumlah populasi sapi tertinggi di Indonesia. Kemudian desa mandiri di Jatim juga menempati posisi tertinggi diantara provinsi lain di Indonesia yaitu 2800 desa mandiri setara dengan 24,4 persen dari desa mandiri di Indonesia.
Keberhasilan dan capaian prestasi di berbagai sektor merupakan buah dari sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder serta berbagai inovasi yang terus diciptakan.
“Semuanya adalah prestasi kita semua. Tidak ada sukses secara perseorangan, tidak ada sukses secara sektoral, sukses karena sinergi vertikal horizontal, karena kita sinergi dan kolaborasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyampaikan pentingnya meningkatkan produktivitas dan profesionalitas kerja. Sebab, capaian-capaian pembangunan di Jawa Timur mustahil diperoleh ketika semua ASN tidak bekerja secara profesional dan memiliki produktivitas yang tinggi. “Tolong dijaga dan terus ditumbuhkembangkan serta terus ditingkatkan,” tegasnya. [tam.iib]