Tingkatkan Kualitas Layanan, Rutan Kelas II-B Situbondo Incar Penghargaan WBK Nasional

Kepala Rutan Kelas II-B Situbondo Tomi Elyus didampingi Kasubsi Pengelolaan, Kasubsi Pelayanan dan Kasubsi Pengamanan saat memaparkan progam WBK Rabu (26/1). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Setelah sukses meraih penghargaan WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum-HAM) RI pada tahun 2021 lalu, kini jajaran Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II-B Situbondo mulai mengincar penghargaan yang lebih tinggi yakni WBK tingkat nasional. Penghargaan ini dinilai KemenPAN-RB RI pada tahun 2022. Agar upaya itu cepat terealisasi, Rutan Kelas II-B Situbondo mulai saat ini melakukan sejumlah persiapan. Diantaranya, meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan warga binaan pemasyaratan (WBK).

Menurut Kepala Rutan Situbondo, Tomi Elyus, ada beberapa bidang yang masuk prioritas lembaganya agar bisa meraih penghargaan WBK tingkat nasional. Pertama, sebut Tomi, Rutan Situbondo melakukan peningkatan sarana dan prasarana serta pembinaan internal.

“Ya target ini kami harus mampu meraih predikat itu. Sebelumnya kami sudah meraih penghargaan WBK ditingkat Kemenkum-HAM, berupa sertifikat kecil. Sebagai salah satu Rutan/Lapas di Jatim, kami bangga bisa meraih penghargaan itu. Sebab tidak semua Rutan/Lapas Jatim berhasil meraihnya,” sebut Tomi.

Tomi menambahkan, untuk penilaian WBK tingkat Kemenkum HAM, salah satu poin terbesar yang diraih Rutan Situbondo adalah dari penilaian penerbitan berita di media, baik cetak maupun elektronik. Padahal, imbuhnya, tahun sebelumnya Situbondo masih dilanda pandemi Covid-19. “Ya karena penilaian dari berita berita di media dan ada penilain survey sehingga berhasil meraih penghargaan. Kami juga dinilai unggul karena sudah melakukan pengawasan kepada semua karyawan di Rutan,” terang Tomi.

Setelah mendapatkan dukungan penuh dari semua pegawai Rutan Kelas II, aku Tomi, kini semangat untuk mengikuti WBK tingkat nasional semakin besar. Sehingga, urai Tomi, target yang digariskan bersama bisa tercapai dengan tepat sasaran.

Tomi meyakini penghargaan WBK nasional akan tercapai karena kini Rutan Situbondo sudah berhasil meraih status sebagai Rutan berbasis HAM. “Ya harus didukung juga dengan pelayanan kesehatan kepada semua warga binaan, baik itu warga binaan yang miskin atau kaya maupun difabel,” ungkap Tomi.

Selain itu, tutur Tomi, pihaknya juga melakukan perjanjian kerja dengan melibatkan semua pegawai Rutan Situbondo. Termasuk, lanjut Tomi, pihaknya siap menerima pengawasan dari semua elemen serta koordinasi dengan semua sektor pelayanan publik di Situbondo.

“Ya kami ini terus melakukan kerjasama peningkatan kesehatan, penitipan barang dan pelatihan kerja, dengan tujuan akhir agar bisa meraih penghargaan WBK tingkat nasional. Makanya kini kami terus fokus kepada peningkatan pelayanan,” ulas Tomi.

Strategi lain yang diitempuh Rutan Situbondo, sebut Tomi, merealisasikan konsep pencapaian layanan yang dilakukan bersama masyarakat serta konsep peningkatan kinerja dengan memegang teguh sektor moral. Tentunya, tutur Tomi, mulai pimpinan dan pegawai pangkat terbawah di Rutan Situbondo harus punya komitmen yang sama.

“Ya untuk tahun ini, kami semua sepakat melakukan peningkatan pelayanan, Apalagi kami sudah melakukan pembinaan kepada semua pegawai. Jika nanti ada oknum yang nakal harus siap diberi sanksi. Baik itu sanksi ringan, sedang maupun berat,” pungkas Tomi.[awi.ca]

Tags: