Tingkatkan Kualitas Mutu, Sebelas PTM Tekan Nota Kesepahaman

Tingkatkan Mutu PTM, Rektor Universitas Muhammdiyah Sidoarjo (Umsida), Hidayatulloh (kanan) tandatangani nota kesepahaman dengan 10 PTM lainnya.

Sidoarjo, Bhirawa
Sebelas Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia, menekan nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan mutu PTM. Kerjasama tersebut akan difokuskan pada empat aspek utama. Yakni, penelitian, pengabdian masyarakat, publikasi ilmiah dan pengembangan sistem informasi kampus. Di samping itu, pengelolaan zakat infaq di masing-masing universitas juga menjadi topik pembahasan dalam forum group discussion (FGD).
Dikatakan, Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Hidayatulloh kegiatan tersebut, menjadi kesempatan bagi lingkungan PTM di Indonesia untuk berbagi pengalaman dengan program unggulan di masing-masing kampus. Dengan begitu, kedepan, seluruh PTM akan mempunyai keunggulan yang berbeda-beda.
“Masing-masing PT membuat perencanaan program PTM masing-masing yang akan di presentasikan melalui FGD. Misalnya, seperti di kampus kita (Umsida), pengembangan sistem informasi yang kita punya dalam kategori sangat baik. Kita sharing terkait hal itu ke kampus lain,”ungkap dia, Sabtu (30/3). Selain itu, keunggulan lainnya adalah rekayasa di bidang teknologi pangan, dan teknologi biomolekuler.
Dalam kesempatan tersebut, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) juga meresmikan gedung auditorium K.H Ahmad Dahlan dan melakukan pemacangan tower At Tanwir Umsida yang dilakukan di Kampus III Umsida, di jalan Lebo, Wonoayu. Dikatakan Hidayatulloh, nantinya, gedung At Tanwir akan digunakan untuk perkuliahan tiga program studi, yaitu Kebidanan, Analisis Kesehatan dan Rekam Medik. Kedepan, juga akan digunakan untuk jurusan fisioterapi dan fakultas kedokteran.
“Kita bangun 23 lantai untuk 200 kelas dan 20 ruang perkantoran dengan kapasitas mahasiswa mencapai 9000 orang,”kata dia. Sebab, sambung dia, pihaknya menyadari jika pertumbuhan aktivitas proses pembelajaran atau perkuliahan di Umsida cukup signifikan. Sehingga, kesiapan fasilitas, peningkatan sarana prasarana juga peningkatan kualitas dosen juga jadi fokus utama perhatiannya. Selain itu, pembangunan gedung juga diakuinya untuk mendukung kegiatan perserikatan muhammadiyah.
“Kami punya visi bahwa pada tahun 2038 nanti, kita target kampus kami masuk dalam Asean Recognition. Karena kami ingin bersaing di tingkat Asean tidak hanya berhenti di tingkat nasional saja. Oleh karena itu, kita terus upayakan peningkatan mutu SDM Dosen dan Mahasiswa juga mendorong akreditasi prodi,”pungkas Hidayatulloh. [ina]

Tags: