Tingkatkan Kualitas Sumber Mata Air Sumber Wetan

Kadis DLH Rahmat Deta tanam Sersat di sumber mata air. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

DLH Bersama Mitra Kerjanya Tanam 500 Pohon Berbagai Jenis
Kota Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah kota Probolinggo melalui Dinas Lingukungan Hidup (DLH) terus berinovasi melakukan penanaman pohon di lingkungannya, termasuk di sumber mata air yang ada, salah satunya sumber mata air Sumber Wetan, Kelurahan Sumber Wetan kecamatan Kedupok.

Dengan tujuan untuk meningkatkan sumber mata air yang ada serta meningkatkan pendapatn warganya dengan menanam tanaman keras, berupa Sawo, Gayam, Asem, rambutan, Sersat, Juwet dan banyak lagi jenisnya.

Melalui kerjasama kemitraan nyakni, Dinas Kehutanan wilayah Lumajang, PT. KTI, para abang becak, paguyuban eko pesantren dan banyak mitra kerja lainnya ikut berpartisipasi dalam penanaman pohon kali ini.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Rahmat Deta Antariksa, Jum’at (4/12) di Sumber mata air Sumber Wetan dalam acara Sosialisasi peningkatan kuawalitas lingkungan hidup untuk mendukung program Adipura kota Probolinggo tahun 2020.

”Semua ini diinisiatif oleh wakil wali kota Subri, dengan bersepeda datang ke sumber mata air Sumber Wetan, agar dihidupkan kembali dan dilakukan pembangunan di beberapa bidang, sehingga mampu menjadi tempat wisata di lingkungan ini,” katanya.

”Sebenarnya banyak yang mau ikut berpartisipasi dalam penghujau kali ini, karena situanya masih dalam pandemi covid 19, maka kami batasi, kami tidak ingin terus berjatuhan korban. Seperti yang saat ini dialami Wawali Subri yang masih di rawat di Dr. Sutomo Surabaya, untuk itu kami minta do’anya agar segera sembuh,” harapnya.

”Kegiatan ini patut diapresiasi, untuk itulah kami berharap warga masyarakat kota Probolinggo umumnya sekitar sumber mata air Sumber Wetan khususnya ikut melakukan pelestarisn lingkungan, jika ada warga masyarakat nyang mau meyumbangkan tanamannya, kami siap untuk menanamnya, berapapun. Dengan begitu jika lingkungan hijau maka air akan melimpah walaupun pada musim kemarau,” lanjutnya.

Penanamannya secara bertahap di seluruh kota Probolinggo, bersama-sama kader penggerak lingkungan seperti ibu-ibu RT/RW. Khusus untuk di lingkungan simber mata air Sumber Wetan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali sumber mata air yang lama tidak terurus dengan baik, untun itu kami akan melakukan pembenahan dan pengerukan bila perlu.

Dengan menanam pohon imi maka air yang ada akan tersimpan dengan baik. Ditanya tentang hubungannya dengan Adipura dengan tegas Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Rahmat Deta Antariksa mengatakan, itu pasti ada hubungannya dengan pelaksanaan Adipura, karena banyak hal yang di nilainya termasuk lingkungan hudup, dan kebersihan lingkungan.

Dengan harapan masyarakat mampu terdorong dengan kegiatan ini, dengan minggu-minggu berikutnya akan kami banyak melibatkan masyarakat untuk melakukan penanaman pohon, karena pandemo covid 19 sekarang ini lah kami tidak bisa terlalu banyak melibatkan masyarakat.

”Kami tidak ingin menimbulkan klaster baru, karena itu pada pelaksanaan ini protokol kesehatan kami utamakan, dengan memakai masker, jaga jarak dan cuci tanga,” ungkapnya.

Wali kota sekarang ini, selalu melibatkan masyarakat dalam segala bentuk kegiatan lingkungan, sehingga keberadaan masyarakat sangat dibutuhkan saat penghijauan dan kebersihan lingkungan, dengan melibatkan masyarakat maka semaunya dapat ditangani dengan baik, tuturnya.

Berbagai program pengelolaan lingkungan hidup yang berbasis pada masyarakat berupaya digali dan dikembangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo dengan harapan agar masyarakat dapat terlibat langsung dan aktif hingga secara bertahap dapat mandiri dalam mengelola lingkungannya.

”Pengembangan program-program inovatif dalam pengelolaan lingkungan berbasis partisipatif dilakukan secara sinergis (terpadu) melibatkan berbagai elemen (Pemerintah, Masyarakat RT/RW, LSM, Pengusaha/Swasta, Sekolah, dan komponen lain yang terkait),” paparnya.

Diharapkan dengan menjadikan masyarakat serta komunitas lokal sebagai objek dan subjek pembangunan lingkungan maka akan tercipta suatu sistem masyarakat yang secara mandiri mampu mewujudkan sebuah pola interaksi antara masyarakat dengan lingkungan hidupnya secara simbiosis mutualistis dalam jangka yang panjang.

”Pada pelaksanaan program-program lingkungan, keberadaan Mitra Kerja Peduli Lingkungan yang telah dibentuk oleh BLH Kota Probolinggo juga sangat berperan, baik dalam mensosialisasikan program, memperluas jaringan kepedulian maupun memprakarsai berbagai kegiatan,” tandasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, program eco pesantren, selaras dengan program lingkungan lainnya yang telah diterapkan di Kota Probolinggo. Antara lain eco office, eco school, eco factory, di kawasan pelabuhan, tempat ibadah dan lain sebagainya. Targetnya, dapat terbangun sinergi dan jejaring antara masyarakat ponpes dan masyarakat sekitar termasuk dengan mitra DLH.

”Ya, DLH punya mitra di bidang lingkungan seperti kader penggerak lingkungan (tingkat kota, kecamatan, kelurahan); paguyuban abang becak peduli lingkungan; paguyuan penari gerobak; ikatan pengusaha pabrik peduli lingkungan (informal metting forum) dan komunitas disabilitas peduli lingkungan, tambahnya. [wap.adv]

Tags: