Tingkatkan Kualitas UKM, Dekranasda Datangkan Ahli

Ketua Dekranasda Jatim Dra Hj Nina Soekarwo saat memotong tumpeng memperingati HUT ke-37 Dekranasda di Kantor Dekranasda Jatim Jl Kedungdoro Surabaya.

Pemprov, Bhirawa
Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Jatim Dra Hj Nina Soekarwo optimis bisa ikut membantu pemerintah dalam membina dan mengembangan kerajinan di provinsi paling ujung timur Pulau Jawa ini. Oleh karena itu, ke depan Dekranasda Jatim akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan UKM (usaha kecil menengah) di Jatim.
Untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk kerajinan, kata Nina Soekarwo, pengurus Dekranasda Jatim bisa mendatangkan ah;I dari luar provinsi. Sebagai contoh, untuk meningkatkan kualitas desain dan mutu batik di Jatim, maka dekranasda  bisa  mendatangkan ahli batik dari Solo dan Yogjakarta. Dengan syarat pelatihan yang  diberikan desain corak dan gambar batik Jawa Timuran bukan mengadopsi dari provinsi lain.
“Begitu pula dengan bordir, persatuan bordir Jatim juga bisa mendatangkan ahli bordir dari luar provinsi yakni seperti dari Jawa Barat. Yang penting, satu yang harus diperhatikan dan terus dipertahankan yakni motif dan desain bordir Jawa Timuran bukan mengadopsi dari daerah atau provinsi lain,” tegas Nina Soekarwo, saat Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dekranas ke-37, di Gedung Dekranasda Jatim, Jumat  (3/3).
Bude Karwo, sapaan lekat Nina Soekarwo, mengatakan, usia ke-37 merupakan umur yang cukup matang serta cukup berpengalaman bagi sebuah organisasi. Utamanya, untuk membina dalam rangka meningkatkan kualitas pengrajin dan mengembangkan kerajinan yang berbasis sumber daya alam serta warisan budaya Indonesia, khususnya Jatim.
Selain meningkatkan kualitas  hasil karya, hal yang paling penting dan tidak boleh diremehkan lagi adalah masalah mempromosikan produk-produk industri kecil ,enengah (IKM). Mulai dari batik, bordir,tas kulit, kerajinan tangan, buah tangan hingga produk-produk makanan yang terkemas dengan rapi.
Menurut dia, masalah tersebut sangat penting dan harus dilakukan oleh Dekranasda Jatim, agar ke depan tidak kalah dengan produk-produk dari luar daerah maupun  luar negeri. Sebab, saat ini eranya sudah lain dan tidak seperti dulu lagi. Ekonomi Global atau MEA, semua barang luar bisa masuk kemana saja dan produk-produk luar yang masuk ke Indonesia umumnya dan Jatim khususnya, macam dan jenisnya sangat bagus dan bisa menarik  konsumen.
Jatim, tambahnya, merupakan tempat dan gudangnya hasil kerajinan, utamanya batik, bordir dan kerajinan kulit. Oleh karena itu, di usianya yang cukup matang ini Dekranasda Jatim, lebih memantapkan fungsinya dalam membantu, menggali, melindungi, melestarikan dan membina  serta mengembangkan seni kerajinan yang berbasis nilai budaya bangsa.
“Sebab, bila hal tersebut terus dilakukan Dekranasda Jatim ke semua pengrajin dampaknya sangat bagus serta baik. Yaitu tidak  hanya  untuk meningkatkan kesejahteraan para pengrajin Jatim saja, melainkan juga bisa menjadi ujung tomak dalam memenuhi tuntutan Pasar Global serta mampu mempertahankan Jati diri bangsa,” katanya.
Lebih lanjut Bude Karwo mengatakan, sebenarnya Dekranasda Jatim selama ini sudah sangat bagus. Buktinya, hasil kerajinan Jatim  yakni batik ataupun bordir dan kerajinan kulit sudah  diakui pasar nasional dan bahkan dunia. Bukti lain yang dapat langsung diketahui adalah dari hasil penjual hasil produk kerajinan Jatim yang dipamerkan di gedung show room Dekranasda Jatim. Pada 2015, hasil penjualan yang diperoleh sebesar Rp1,3 miliar dengan jumlah pengunjung sebanyak 10.678 orang. Pada 2016, naik menjadi Rp1,4 miliar dengan jumlah pengunjung sebanyak 10.722 orang pengunjung.
“Show room Dekranasda Jatim merupakan ruang pamer yang digunakan untuk memamerkan sekaligus menjualkan hasil-hasil produk kerajinan se Jatim. Untuk itu, harga yang dipatong di ruang pamer ini jauh lebih murah disbanding harga pasar. Bahkan, harganya lebih murah dibanding kita membeli di pengrajinnya sendiri. Kenapa ?, karena Dekranasda tugas dan fungsinya adalah membantu para pengrajin, jadi harga yang ditawarkan tidak dibambah apa-apa alias Dekranasda tidak mengambil untung sama sekali,” tandansya. [iib]

Tags: