Tingkatkan Layanan Ibu Hamil, RSUD Kota Madiun Luncurkan Inovasi Pendekar Hati

RSUD Kota Madiun meluncurkan inovasi Pendekar Hati, yang dihadiri Wali Kota Madiun, Maidi dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun, Yuni Setyawati Maidi (tengah) foto bersama sebelum acara dimulai. Rabu (9/12) [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Pemkot Madiun tak pernah berhenti berinovasi. Terutama, dalam proses kehamilan dan persalinan. Terbaru, Pemkot Madiun melalui RSUD Kota Madiun meluncurkan inovasi Pendekar Hati, yang dihadiri Wali Kota Madiun, Maidi dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun, Yuni Setyawati Maidi, Rabu (9/12).

Inovasi ini bertujuan untuk mendeteksi ibu hamil dengan resiko tinggi di wilayah Kota Madiun. Dengan deteksi dini, diharapkan proses kehamilan dan persalinan bisa berjalan lancar. Sehingga, menjaga kesehatan ibu dan meningkatkan kualitas kelahiran bayi.

Wali Kota Madiun, Maidi dalam sambutannya, memberikan apresiasi terhadap tim medis di RSUD Kota Madiun yang telah mencetuskan inovasi tersebut. ”Angka kelahiran dan kematian di Kota Madiun saat ini sudah seimbang. Dengan inovasi ini, diharapkan proses kehamilan semakin berkualitas dan bayi yang dilahirkan juga sehat serta menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas,”kata Wali Kota.

Dalam pelaksanaannya, inovasi Pendekar Hati akan bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Madiun. Mulai dari tingkat kota hingga yang terkecil di lingkup RT/RW. Sehingga, RSUD tidak hanya menerima pasien datang saja. Tapi juga mencari hingga ke lingkup masyarakat terkecil untuk mendeteksi ibu hamil. Khususnya, yang memiliki resiko tinggi pada kehamilannya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun, Yuni Setyawati Maidi mengatakan bahwa PKK siap membantu kerja tim Pendekar Hati. Serta, turut memberikan perhatian kepada ibu hamil di wilayah Kota Madiun. Sehingga, semakin bersemangat dan mampu menjalani proses kehamilan dengan lancar.

Tidak hanya mendeteksi keberadaan ibu hamil dengan resiko tinggi, Pendekar Hati nantinya juga akan meningkatkan pelayanan kontrol dan konsultasi terhadap ibu hamil. Tidak hanya melalui tatap muka, tapi juga dilakukan dengan layanan SMS maupun telepon. ”Kedepan, harapannya, kehamilan dengan resiko tinggi tidak terjadi di Kota Madiun,”kata Yuni Setyawati. [dar]

Tags: