Tingkatkan Mutu Talenta Digital Indonesia

Seiring dengan melaju cepatnya penggunaan teknologi dan informasi maka menjadi sebuah keniscayaan jika suatu negara di dunia termasuk Indonesia perlu memberikan pembekalan, pengawalan sekaligus peningkatan sumber daya manusia (SDM) terhadap talenta digital. Semua upaya itu guna mempersiapkan dan mengantisipasi transformasi digital yang terjadi. Dan, sekaligus guna meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara. Logis adanya, jika persoalan peningkatan mutu talenta digital ini perlu mendapat perhatian publik dan pemerintah.

Berdasarkan riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Ada kebutuhan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber per tahun. Dan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, Indonesia kekurangan 400 ribu – 500 ribu talenta digital per tahun. Data dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia membutuhkan 17 juta tenaga kerja dengan keterampilan teknologi yang mumpuni saat ini. Hal ini karena Tanah Air ingin meraup potensi maksimal dari ekonomi digital. Target tersebut, tentu sangat logis dan rasional mengingat Indonesia akan menghadapi bonus demografi ketika 70% populasi didominasi oleh Gen Z dalam beberapa tahun ke depan.

Oleh karena itu, mendorong generasi muda untuk terampil, kompeten dan melek teknologi saat ini tentu menjadi suatu keharusan dan urgen adanya. Terlebih, hanya 20% dari total 4.000 kampus di Indonesia yang memiliki program studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), hingga akhirnya pemerintah dibantu oleh raksasa teknologi dan para unicorn untuk mengatasi hal tersebut.

Itu artinya, pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA), tapi harus diperkuat dengan knowledge based economy yang tumbuh dari hasil inovasi atau kapabilitas untuk mendongkrak kondisi ekonomi. Dan, salah satunya adalah menyiapkan SDM yang memiliki talenta digital sebagai bentuk kesiapan sektor pemerintahan dalam merespons perubahan zaman.

Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.

Tags: