Tingkatkan Peran Masyarakat Demi Kembangkan Wisata

Oneng Setya HariniDisbudpar Jatim, Bhirawa
Oneng Setya Harini Direktur Pemberdayaan Destinasi Pariwisata, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bertekat untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengambangkan wisata didaerah.
Pernyataan itu disampaikan disela-sela kegiatan Peningkatan Kelompok Sadar Wisata di Desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo  Malang Senin 11/8 kemarin.
Menurut Oneng,  peranan masyarakat dalam pengembangan wisata  sangat penting, makanya pihaknya akan terus berupaya agar kepariwisataan di Indonesia semakin maju dan berkembang, melalui Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Masyarakat merupakan unjung tombak dalam pembangunan wisata. Melalui penguatan Pokdarwis pariwisata akan semakin maju, karena semua informasi dan pelayanan wisata akan dilakukan oleh Pokdarwis,”terangnya.
Peranan  Pokdarwis,  lanjutnya selain diharapkan  menjadi pemandu wisata yang baik, dan  menjadikan  masyarakat sebagai  subyek bukan obyek pariwisata. Dengan adanya penguatan Pokdarwis,  masyarakat bisa menjaga sapta pesona kawasan wisata, yakni Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan,  Kesejukan  dan ke nyamanan. Serta mampu bersikap   ramah tamah sehingga mampu menimbulkan  kesan yang baik bagi pengunjung tempat  wisata.
Karena itu penguatan Pokdarwis itu, juga meliputi semua aspek termasuk didalamnya terhadap para  penjual makanan, agar mereka tidak jorok dan selalu menjaga kebersihan. “Secara umum pembinaan harus dilakukan tetapi untuk di desa wisata di Malangraya, sudah cukup bagus, tapi tetap harus ada peningkatan,”imbuhnya.
Oneng lantas merinci di seluruh Indonesia  sudah dikembang 1440 desa wisata. Meski sebenarnya , targetnya sebanyak  1700, sehinggga  ada  268 yang tersisa yang akan difasilitasi.
Guna meningkatkan kualitas desa wisata pemerintah telah mengirimkan petugas  pendampingan mereka, nantinya  akan meninventarisir   apa saja  yang dibutuhkan oleh desa tersebut kemudian dibuat proposan untuk diajukan kepada pemerintah.
Selanjutnya pemerintah akan membantu angaran untuk peningkatan kawasan desa wisata. Bantuan yang diberikan antara Rp. 75 juta hingga Rp. 100 juta. Bantuan ini disalurkan  melalui kelompok masyarakat (Pokmas).
Hanya saja diakui dia,  untuk memaksimalkan kawasan  wisata tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus dilakukan secara bersinergi dengan pihak lain. “Harus sinergi dengan kementrian lain, itu baru bisa maksimal, misalnya akses jalan ada di kemntrian PU, masalah  transpotasi ada di Kementrian  Perhubungan, sedangkan untuk penerangan harus melibatkan kementrian  ESDM,”terangnya.
Sementara itu M. Iksan pokja home stay Kelompok Sadar Wisata Gubugklakah, salah satu peserta penguatan Kelompok sadar wisata mengakui jika acara ini sangat penting bagi dia dan teman-temanya.
Pihaknya berharap Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tidak hanya memberikan pelatihan saja, tetapi memberikan fasilitas lainnya untuk menunjang wisata di desanya.
“‘Pelatihan ini sangat bagus tapi kami juga masih banyak  kekurangan, seperti  transportasi ke Bromo, perlengkepanan home stay, dan beberapa penunjang lainya masih kurang, kita harapkan ada bantuan dari pemerintah,”ujar Iksan.
Karena itu bersama dengan 68 anggota Pokdarwis Gubugklakah dia selalu mengikuti kegiatan yang diadakan oleh pemerintah. Ini demi kemajuan wisata di desanya. [mut]

Keterangan Foto : Oneng Setya Harini Direktur Pemberdayaan Destinasi Pariwisata, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif [kiri]

Tags: